Ahok: Tuduh saya tak manusiawi berarti tidak baca visi misi saya
Ahok: Tuduh saya tak manusiawi berarti tidak baca visi misi saya. "Siapa bilang Basuki Djarot nggak ngurusin akhlak dan rohani. Basuki Djarot seakan enggak ber-Ketuhanan, berbudaya, bergotong royong berwawasan, toleran, partisipatif dan inovatif," kata Ahok.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama, meminta pendukungnya mempelajari visi misi yang dia serahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI. Sebab, kata dia,banyak pihak yang menyebar berita tidak benar bahwa program yang dibuat tidak berperikemanusiaan.
Padahal, klaimnya, setiap programnya selalu mengedepankan kemanusiaan untuk melakukan pembangunan dengan angka yang terukur. "Saya terpaksa ambil contekan, kenapa? Karena setiap kali kesannya Basuki-Djarot ini tidak membangun manusia. Basuki-Djarot kejam pada orang miskin. Basuki-Djarot cuma bangun fisik. Padahal saya suka menyingkat visi bangun manusia, otak, perut, dompet penuh," kata Ahok, sapaan Basuki, di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/1).
Dia mengingatkan, visinya adalah menjadikan Jakarta sebagai etalase kota Indonesia yang modern, tertata rapi, manusiawi dan fokus pada pembangunan manusia seutuhnya. Selain itu tentunya di bawah kepemimpinan yang bersih, transparan dan profesional.
"Dalam visi saya saja ada manusia dua. Jadi nuduh saya enggak manusiawi berarti enggak pernah baca visi saya. Siapa bilang Basuki Djarot nggak ngurusin akhlak dan rohani. Basuki Djarot seakan enggak ber-Ketuhanan, berbudaya, bergotong royong berwawasan, toleran, partisipatif dan inovatif," beber dia.
Sedangkan misinya adalah mewujudkan pemerintahan yang bebas korupsi, kolusi dan nepotisme juga terbuka serta melayani warga. Namun, mantan Bupati Belitung Timur itu memastikan pelayanan yang akan diberikan tidak akan pandang bulu, mau si kaya atau miskin.
Kemudian, dia menambahkan, menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar warga, yaitu jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, hunian yang layak, bahan pangan yang terjangkau, transportasi publik yang ekonomis dan lapangan pekerjaan serta usaha agar seluruh warga berkesempatan memperoleh kehidupan lebih baik.
"Kalau di bawah sungai layak enggak? Enggak, berarti musti didorong. Bukan benci tapi justru sayang," terangnya.
Mantan politisi Gerindra ini mengungkapkan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan warga ibu kota. Sehingga indeks kebahagiaan Kota Jakarta menjadi salah satu yang tertinggi di antara kota-kota di dunia.
"Jadi bangunnya apa? Manusia. Dan terukur dengan standar dunia," ujarnya.
Baca juga:
LSI: Ahok-Djarot akan kalah di putaran kedua siapa pun lawannya
LSI: 60 Persen warga DKI tak rela dipimpin Ahok
Masih siang sidang sudah selesai, Ahok lanjutkan blusukan
Ahok dan Agus Yudhoyono makin panas pasca debat
Ini alasan Ahok saat debat tidak jawab soal komitmen tak jadi capres
Saat Ahok meradang dituding takut tutup Alexis
Beda-beda ucapan Ahok soal prostitusi di Hotel Alexis
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.