Anies Ingatkan Warga Tak Menyepelekan Varian Omicron Meski Tingkat Kematian Kecil
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menambahkan, kasus kematian yang terjadi umumnya belum memiliki vaksinasi Covid-19 secara lengkap.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan warga Jakarta tidak terlena dengan laporan kematian akibat Covid-19. Jika dibandingkan dengan angka kematian pada periode 2021, tahun ini angka kematian jauh lebih rendah.
Dalam video yang diunggah Anies ke akun instagram @aniesbaswedan, dia mengatakan pada masa Covid-19 varian Delta yang mendominasi penularan virus, rata-rata dalam sehari DKI mencatatkan 200 kematian. Sementara saat varian Omicron mendominasi, angka kematian mencapai 30 per hari.
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang ingin diberantas oleh Anies Baswedan? “Saya sudah berkomitmen untuk memberantas semua kegiatan ilegal, semua itu harus diberikan sanksi tegas dan dihukum,” tutupnya.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang menjadi dorongan Anies Baswedan untuk melakukan perubahan? Baginya, semangat kader PKS Sulsel tersebut menjadi dorongan untuk melakukan perubahan. "Sinar matahari itu malah membangkitkan semangat bapak dan ibu. Izinkan pada kesempatan ini sekalian kita mendorong perubahan."
"Tapi di sisi lain jangan sampai membuat kita terlena apalagi menyepelekan keadaan. Walaupun fatality rate lebih rendah tapi bila jumlah kasusnya berlipat lebih banyak, maka jumlah kematian absolut tetap bisa tinggi seperti gelombang kedua," kata Anies, dikutip pada Kamis (10/2).
Dia mengatakan, ada dua faktor kemungkinan kematian pada penularan Covid-19 kali ini cukup rendah. Pertama, sifat dan karakteristik virus varian Omicron tidak lebih fatal dibandingkan variam Delta, meski penularannya cukup tinggi. Kedua, mayoritas warga Jakarta sudah memiliki kekebalan tubuh secara alami pasca menjadi penyintas Covid-19 ataupun melalui vaksinasi.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menambahkan, kasus kematian yang terjadi umumnya belum memiliki vaksinasi Covid-19 secara lengkap.
Untuk itu, ia mengingatkan agar warga segera mendatangi fasilitas kesehatan atau sentra-sentra vaksin untuk mendapatkan vaksin lengkap atau vaksin dosis ketiga, booster.
"Mari kita menuntaskan vaksinasi, juga mengejar booster apabila sudah mendapatkan tiket untuk vaksinasi dosis ketiga di aplikasi Pedulilindungi dan bisa juga booking lewat aplikasi Jaki atau langsung datang ke fasilitas kesehatan," ajak Anies.
Baca juga:
Analisis Pakar Penyebab Kasus Covid-19 di Indonesia Melonjak Tajam
Pemkot Jakpus Minta Lurah Aktifkan Aplikasi Sicovid
Pasien Omicron Dirawat di RSUD Banten Tidak Lebih dari 10 Orang
Depok Jadi Penularan Covid-19 Tertinggi di Jabar, Kasus Aktif Capai 11 Ribu Lebih
Tujuh Orang di Sulsel Positif Omicron, Satu Orang Meninggal Punya Komorbid
Antisipasi Omicron, Pengunjung Mal di Sukoharjo Disuntik Vaksin Booster
Satu Siswa SMAN 1 Kota Tasikmalaya Tertular Omicron, Sekolah Kembali PJJ Sepekan