Anies Sebut 15 Persen Anak-Anak Jakarta Belum Divaksinasi, Orang Tua Belum Izinkan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan 85 persen anak-anak Jakarta telah menerima vaksin, sementara 15 persen belum menerima vaksin. Salah satu penyebabnya karena orang tua belum mengizinkan vaksinasi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan 85 persen anak-anak Jakarta telah menerima vaksin, sementara 15 persen belum menerima vaksin. Salah satu penyebabnya karena orang tua belum mengizinkan vaksinasi.
"Yang 15 persen ini belum tervaksin, umumnya karena orang tua belum mengizinkan," ucap Anies di Kantor DPD Golkar DKI, Sabtu (4/9).
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa yang dititipkan Anies Baswedan kepada majelis hakim MK? Kita titipkan ke majelis hakim kepercayaan untuk menentukan arahnya ke depan. Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan
Mendapati data tersebut, Anies berharap seluruh pihak yang menyelenggarakan vaksinasi di Jakarta dapat secara aktif mengimbau para orang tua agar mengizinkan anak-anak mereka mendapatkan suntikan vaksin Covid.
Sebab, imbuhnya, pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah diimbau seluruh pelajar dan guru telah divaksinasi untuk meminimalisir penularan virus. Jika anak-anak belum menerima vaksin secara tidak langsung proses belajar di sekolah tertunda.
"Sekolah memang tidak diharuskan vaksin karena kalau diharuskan nanti anak bisa kehilangan hak dia, kehilangan hak vaksin lalu kehilangan hak belajar, padahal keputusan tidak vaksin bukan pada dia, keputusan pada orangtua," ujarnya.
Berdasarkan data terakhir dari corona.jakarta.go.id pada 3 September 2021, dosis pertama pada remaja sudah diberikan kepada 656.157 orang dan dosis kedua 468.108 orang.
"Padahal keputusan tidak vaksin bukan pada dia (anak), keputusan pada orang tua," ujarnya.
Selain anak-anak yang belum divaksinasi, Anies mengungkapkan masih ada 2,7 juta rakyat Ibu Kota yang belum divaksin. "Kita berharap ini bisa tuntas dan mengejar 2,7 juta agak berbeda dengan di awal. Kalau di awal mencapai 2,7 itu rasanya cepat karena pada waktu itu banyak orang yang mau datang, kalau sekarang ini 2,7 juta ya dari dulu tidak bergerak sudah berbulan-bulan. Ada vaksinasi juga belum bergerak jadi perlu extra effort," pungkas Anies.
Baca juga:
Sekolah Mulai Dibuka Kembali, BPKN Ingatkan Masih Banyak Anak yang Belum Divaksinasi
Airlangga Cek Penanganan Covid-19 dan Pelaksanaan Vaksinasi di Papua Barat
Eijkman: Vaksin Merah Putih Diharapkan Penuhi 50 Persen Kebutuhan
Program Disabilitas Bisa Vaksin, 450 Ribu Dosis Didistribusikan ke Daerah
Sertifikat Vaksinasi Presiden Jokowi Tersebar, Menkes Tutup Data Pribadi Para Pejabat
Istana Buka Suara Soal Sertifikat Vaksin Covid-19 Jokowi Beredar di Medsos
Wika Salim Buka Gerai Drive Thru untuk Tes PCR dan Antigen di Bogor, Ini Alasannya