Banjir di Pejaten Timur Surut, Warga dan 'Pasukan Orange' Bersihkan Lumpur
Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, menyiapkan petugas, perahu hingga mendirikan tujuh posko pengungsian guna mengantisipasi kenaikan muka air di Sungai Ciliwung.
Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, menyiapkan petugas, perahu hingga mendirikan tujuh posko pengungsian guna mengantisipasi kenaikan muka air di Sungai Ciliwung.
Lurah Pejaten Timur, Mohamad Rasyid mengatakan posko banjir tersebut disiapkan bagi warga yang kerap tergenang banjir saat permukaan air meningkat di Sungai Ciliwung.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
"Setiap RW ada posko banjir. Kita sudah siagakan dan persiapkan posko banjir di tingkat rw itu ada di RW 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan satu kelurahan," kata Rasyid saat ditemui di lokasi, Senin (8/11).
Rasyid menambahkan posko pengungsian tersebut berada di sejumlah masjid dan mushola yang berada di wilayah tersebut.
Rasyid menyebutkan satu perahu milik Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan juga disiagakan untuk mengevakuasi warga karena rumahnya terendam banjir.
"Pengungsian kita ada di posko banjir Kelurahan, Masjid, Mushola dan tempat RW yang terdampak banjir," tutur Rasyid. Dikutip Antara.
Lebih lanjut, dia menuturkan banjir yang melanda Pejaten Timur sejak Minggu (7/11) malam tidak menimbulkan korban jiwa.
"Sejauh ini tidak ada korban, mereka rata-rata pedagang. Begitu banjir naik, mereka ke pasar, begitu surut mereka balik bersih-bersih rumah," ungkap Rasyid.
Diberitakan Antara di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB, warga mulai membersihkan sisa-sisa lumpur banjir dengan ketebalan mencapai 30 sentimeter (cm) di pekarangan rumah.
Kelurahan Pejaten Timur, dilanda banjir setinggi dua meter pada Minggu sekitar pukul 23.00 WIB, kemudian surut total pada Senin sekitar pukul 07.00 WIB.
4 RW di Pejaten Timur Terdampak Banjir Akibat Kali Ciliwung Meluap
Warga pada empat Rukun Warga (RW) di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan terkena dampak banjir yang menggenangi wilayah tersebut sejak Minggu (7/11) malam akibat luapan air di Kali Ciliwung.
"Untuk warga yang terdampak ada RW 5, 6, 7 dan 8. Itu sekitar 500-an warga dari empat RW itu," kata Rasyid.
Dia mengatakan, luapan air di Kali Ciliwung membuat tinggi banjir mencapai dua meter lebih yang menggenangi rumah warga dan memutus aktivitas warga sejak Minggu malam.
Pantauan Antara di lokasi, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Uumum (PPSU) bersama warga bergotong royong membersihkan lumpur akibat banjir tersebut. Kemudian di beberapa RT, salah satunya, yakni, RT 17 masih tergenang air sekitar 20 sentimeter (cm).
Sejumlah wilayah lainnya juga masih digenangi air banjir. Kendati demikian, warga yang terdampak juga masih belum ada yang mengungsi di posko banjir.
"Karena memang mereka naik ke atas, rumah biasanya ke lantai dua atau yang tidak terkena terlalu tinggi mereka tetap di rumah, atau ke rumah tetangga," ujar Rasid.
Hingga kini personel penyelamatan pemadam kebakaran masih bersiaga di lokasi dan terus memberikan imbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap sisa lumpur banjir.
"Lokasi ini sering ya karena daerah dan rendah cekungan emang kalau ciliwung naik yang utama ya ini, dan rencana kena normalisasi," tutur Rasid.
Baca juga:
Banjir Sejak Kemarin, 91 RT di Jakarta Masih Terendam Air Pagi Ini
PSI Sebut Anies Berutang untuk Formula E Tapi Batalkan Anggaran Normalisasi Sungai
Sejumlah Rumah di Pejaten Timur Terendam Banjir
Sempat Tergenang Air, Perlintasan Pondok Ranji - Kebayoran Lama Sudah Normal Kembali
Banjir Surut, Pintu Keluar Tol Meruya Dibuka Kembali
Sempat Tergenang Banjir, Jalan Kemang Raya Bisa Dilewati Lagi