Bantah Kemendagri, Ahok sebut ganti SKPD agar penyerapan maksimal
"Justru, kita ganti pejabat, karena pejabat yang lama enggak bisa nyerap anggaran," ujar Ahok.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang mengatakan bahwa kebijakannya yang sering menggonta-ganti SKPD DKI Jakarta adalah penyebab rendahnya serapan anggaran di DKI Jakarta.
Menurut Ahok, kebijakan untuk merombak pejabat adalah hal yang wajar. HAl itu untuk mengevaluasi sekaligus melihat para pejabat dan jajaran SKPD yang kurang kompeten membantunya dalam mengelola anggaran.
"Nggak ada hubungannya dengan ganti pejabat, jadi pemakaian anggaran tidak ada hubungannya dengan gonta-ganti pejabat," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (8/10).
"Justru, kita ganti pejabat, karena pejabat yang lama enggak bisa nyerap anggaran," tambahnya.
Seperti diberitakan pada Rabu, (7/10) kemarin, Kemendagri melalui Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Dodi Ryatmadji mengkritik Ahok karena sering gonta-ganti pejabat adalah pemicu penyerapan anggaran rendah.
"DKI gonta-ganti pejabat berapa kali, maka sangat logis penyerapannya rendah. Belanja paling gede tetapi modelnya kayak gitu," kata Kapuspen Kemendagri Dodi Ryatmadji di kantor Kemendagri, Rabu (7/10).