Baru Pulang Mudik, Warga Duren Tiga Dikarantina 14 Hari, Rumah Dipasang Stiker
Selama proses karantina, nantinya akan dokter yang selalu memantau proses kegiatan yang bersangkutan selama 14 hari lamanya.
Sejumlah warga yang tinggal di wilayah Kelurahan Duren Tiga, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, dilakukan karantina atau isolasi mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing. Tak hanya itu, rumah mereka pun juga ikut dipasang stiker oleh perangkat lingkungan setempat.
Lurah Duren Tiga Muhammad Mursid mengatakan, penempelan sticker dilakukan sejak awal Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Mereka yang dikarantina dan rumahnya dipasang sticker, karena telah kembali ke Jakarta dari kampung halamannya masing-masing.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana kata-kata mudik lucu bisa memperkuat tradisi Lebaran? Kata-kata mudik lucu yang berkaitan dengan mudik juga memiliki kekuatan untuk memperkuat tradisi dan budaya Lebaran yang kental dengan nuansa kebersamaan dan keceriaan.
-
Kue apa saja yang menjadi ciri khas Lebaran di Minangkabau? Ragam sajian makanan khas Minangkabau ini selalu wajib ada di meja untuk disantap bersama keluarga besar membuat suasana lebaran semakin terkesan dan penuh dengan kehangatan.Berikut ragam kue khas Minang yang wajib disajikan di atas meja ketika hari raya lebaran.
"Dari hari pertama pun kita sudah lakukan itu seperti itu, dari hari pertama lebaran kita sudah lakukan seperti itu. Alhamdulillah terjaring lebih kurang sekitar 15-20 pemudik yang sudah kita lakukan seperti itu (karantina) dan nanti malam pun kita lakukan yang sama. Atas nama pemerintah saya merasa berterima kasih kepada Ketua Gugus RW dan anggota, RT, RW, LMK, FKDM, Satpol PP dan lainnya," kata Mursid di lokasi, Jakarta Selatan, Selasa (2/6).
Selama proses karantina, nantinya akan dokter yang selalu memantau proses kegiatan yang bersangkutan selama 14 hari lamanya.
"Ya Alhamdulillah yang tadi kita denger semua bahwa logistik daripada konsumsi yang bersangkutan banyak juga dibantu tetangganya ya, sehingga yang bersangkutan tetap nyaman di rumah, berada 14 hari, konsumsinya dibantu sama tetangganya," ujarnya.
Untuk para pemudik yang kembali ke wilayahnya itu, kebanyakan merupakan seorang pedagang. Namun, untuk identitas seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) berasal dari daerahnya atau bukan dari Jakarta.
"Kalau untuk di RW 05 ini rata-rata adalah mereka berjualan ya, KTP rata-rata dari daerah. Tapi kalau untuk di RW yang lainnya, biasanya mereka coba-coba untuk pulang kampung, KTP Duren Tiga, alasan tertentu mereka pulang kampung, seperti itu," ucapnya.
Sudah Bersih dari Corona
Mursid mengaku, jika wilayahnya saat ini sudah bersih atau terbebas dari virus corona sudah dari dua minggu lalu. Namun, sebelumnya wilayah tersebut termasuk sebagai Zona Merah. Karena, ada delapan orang yang terindikasi virus yang berasal dari Wuhan.
"Alhamdulillah ya dari awal kita zonanya merah tuh, tapi atas ada sinergitas dari Gugus, semuanya. Alhamdulillah kita sudah clean, sudah hijau. Ya bukan hijau saja, clean-clean bersih. Enggak ada satupun warga Duren Tiga yang terindikasi ODP, kita sudah clean, boleh tanyakan kepada data di pemerintah Pemprov bahwa Kelurahan Duren Tiga dinyatakan clean, bersih," ungkapnya.
Dengan begitu, ia mengimbau kepada warga agar memberikan laporan kepada RT atau RW setempat apabila ada anggota keluarga atau tetangganya yang datang dari daerah dan kembali ke Jakarta.
"Kepada RT, RW dan warga harus jujur, sampaikan kepada kita, kepada anggota Gugus. Kalau ada warga-warga kita yang nanti pulang kita sampaikan, kita informasikan. Jangan sampai diumpet-umpetin, karena kedatangan dia dari daerah ke kita, masalah buat kita. Kita sudah clean, hijau," tegasnya.
"Jangan dibikin lagi nanti berwarna merah, saya sudah sampaikan dengan tegas kepada warga semua agar jujur, sampaikan kepada Pak RT, RW masing-masing apabila ada pendatang yang baru masuk lagi," tutupnya.
(mdk/rhm)