Bayi di Jakbar: Batuk-Pilek, Diberi Obat Sirop Puskesmas, Meninggal Gagal Ginjal
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta sejak Januari 2022 sampai 22 Oktober 2022 mencatat terjadi 86 kasus gagal ginjal akut misterius. Gejalanya, antara lain mengalami demam hingga pengurangan buang air seni.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta sejak Januari 2022 sampai 22 Oktober 2022 mencatat terjadi 86 kasus gagal ginjal akut misterius. Gejalanya, antara lain mengalami demam hingga pengurangan buang air seni.
Orang tua pasien Linga Syaputra menjelaskan, anaknya sempat mengalami sesak napas usai diberikan obat sirop dari Puskesmas.
-
Kapan gejala penyakit ginjal muncul? Gejala penyakit ginjal dapat sangat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti kelelahan dan nyeri punggung, hingga gejala yang lebih serius seperti pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, serta gangguan pada tekanan darah.
-
Bagaimana cara mencegah gagal ginjal? Gagal ginjal dapat dicegah dengan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan secara rutin.Pertama, sangat penting untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dengan meninggalkan kebiasaan merokok dan menghindari alkohol.Selain itu, memantau fungsi ginjal secara teratur melalui tes darah dan urin juga penting untuk memastikan kesehatan ginjal. Kemudian mengontrol tekanan darah dengan menjaga pola makan yang sehat.Berolahraga secara teratur dan menghindari makanan yang tinggi garam juga dapat membantu mencegah gagal ginjal.Selain itu, memperhatikan asupan cairan dengan minum air putih yang cukup juga sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal.
-
Apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi gagal ginjal? Apabila penyakit ginjal sudah tahap akhir alias gagal ginjal kronis, maka tidak bisa lagi diperbaiki, yang bisa dilakukan adalah mengganti fungsi ginjal menyaring dan membuang racun dengan cuci darah alias hemodialisis, continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD), atau transplantasi ginjal.
-
Bagaimana cara mengatasi gagal ginjal kronis? Apabila penyakit ginjal sudah tahap akhir alias gagal ginjal kronis, maka tidak bisa lagi diperbaiki, yang bisa dilakukan adalah mengganti fungsi ginjal menyaring dan membuang racun dengan cuci darah alias hemodialisis, continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD), atau transplantasi ginjal.
-
Kapan gejala kanker ginjal muncul? Secara umum, kanker ginjal tidak menimbulkan gejala saat masih stadium awal. Apabila sudah memasuki stadium lanjut, gejala kanker ginjal yang dapat muncul, yaitu:• Demam yang tidak kunjung mereda• Benjolan di sekitar pinggang atau perut• Keringat berlebih, terutama pada malam hari• Berat badan turun tanpa sebab yang jelas• Kehilangan selera makan• Kurang darah• Pucat, lemas, dan mudah lelah
Warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini, mengatakan, anaknya yang berumur dua tahun 11 bulan awalnya mengalami batuk pilek pada awal September. Lalu dibawa ke Puskesmas hingga dicek darah.
"Sama dokter terus dikasih pilihan mau dirujuk atau mau dikasih obat saja, istri saya juga milih buat dikasih obat saja. Akhirnya kita pilih dikasih obat dikasih lah sirop juga antibiotik sirop. Setelah itu sorenya sesak napas," cerita Linga saat dihubungi, Senin (24/10).
Kemudian, Balita mungilnya mendadak sesak napas. Bahkan, sulit tidur sampai pagi hari.
"Rewel enggak bisa tidur sampai pagi. Terus siangnya makin sesak enggak mau makan, akhirnya kita bawa ke IGD Permata Hijau," ujarnya.
Hingga dilakukan ronsen oleh petugas rumah sakit dengan indikasi infeksi paru-paru dan mengalami penurunan fungsi ginjal.
Petugas pun merujuk pasien ke RSCM. Di sana pasien langsung masuk ke PICU, ruang intensif khusus untuk perawatan anak-anak.
"Setelah di ruangan PICU dikasih obat cuma dikasih obat perangsang pipis saja selama sehari yah enggak pipis. Akhirnya diputusin sama dokter cuci darah," imbuhnya.
Sebanyak dua kali cuci darah, bayinya tak kunjung sembuh. Bahkan kondisinya semakin mengkhawatirkan.
"Cuci darah dalam keadaan enggak sadar, akhirnya dia sempat berhenti jantungnya sama paru-parunya sempat berhenti. Akhirnya dia di pacu jantung sama dimasukkin selang ke paru-paru untuk pompa paru-parunya."
"Setelah itu ada cuci darah ke empat dalam keadaan enggak sadar. Setelah itu menurun saja kondisinya makin memburuk sampai akhirnya Jumat jam 2 siang meninggal," ungkapnya.
Belajar dari kasus tersebut, dia mengaku terguncang ketika anaknya yang masih mungil dan belum banyak tahu apa-apa harus meninggalkannya seumur hidup.
"Menyesakkan yang namanya anak kita sedang lucu-lucunya, sedang berkembang tiba-tiba enggak ada dengan sakit yang tidak diketahui. Ya kehilangan banget," ungkapnya terisak.
(mdk/rnd)