Cuaca ekstrem di DKI, Sumarsono cek pohon rawan tumbang & genangan
Cuaca ekstrem di DKI, Sumarsono cek pohon rawan tumbang & genangan. Curah hujan tinggi di kawasan Jabodetabek pada bulan Januari-Februari. Kawasan paling parah terdampak hujan tinggi ada di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Cuaca ekstrem tengah melanda hampir seluruh wilayah di Indonesia tak terkecuali kawasan Jabodetabek. Hujan deras disertai angin kencang yang telah membuat beberapa fasilitas umum rusak dan pohon bertumbangan.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, mengatakan pihaknya segera memperbaiki fasilitas publik yang rusak. Hal itu merupakan kesimpulan dalam rapat penanggulangan bencana yang digelar bersama seluruh SKPD terkait.
"Jadi kami sudah sejak dini mengantisipasi itu, cuma apapun yg dilakukan pemprov akan sangat berarti dan betul-betul efektif manakala didukung oleh partisipasi masyarakat. Yang saya selamatkan dulu adalah fasilitas publik, yang kena bencana, karena mendesak sifatnya. Jangan sampai ini menjadi kendala utama yang bisa mengganggu konektivitas Jakarta dengan daerah sekitar. Itu dulu yang utama di tangan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/11).
Soni mengaku sudah memerintahkan Dinas Pertamanan untuk menertibkan pohon-pohon yang berpotensi tumbang. Jika dianggap masih cukup layak, maka yang mungkin bisa dilakukan pemangkasan batang-batang pohon yang sudah terlalu tua.
"Kalau kena beban air akan tangkas, sama juga pohon-pohon yang lapuk. Jadi sekarang saya suruh minta Dinas Pertamanan untuk kemudian action lebih aktif mengontrol seluruh pohon yang ada di Jakarta ini," jelasnya.
Selain menyoroti masalah pohon tumbang, Sumarsono juga fokus menangani masalah genangan air yang sering muncul ketika hujan lebat tiba. Menurutnya, masalah itu timbul karena banyak sampah yang menyumbat saluran air sehingga perlu dilakukan pengecekan seluruh got dan pintu air di Jakarta.
"Seluruh got dan pintu air ada 38 akan dikontrol semuanya, titik-titik strategis oleh pasukan biru di bawah komando itu nanti Dinas Tata Air, itu sudah mulai intensif dan hari ini akan kita minta laporan secara khusus termasuk juga Dinas Kebersihan, karena banjir juga sebabnya karena sampah yang menumpuk di tempat lorong-lorong di jaringan-jaringan air itu juga banyak," katanya.
"Saya terima laporannya tiap pagi perkembangan mengenai arus tata air di Jakarta ini termasuk kemacetan, bukan hanya lalu lintas tetapi kemacetan-kemacetan yang ada terisi (cek lagi) di saluran air. Dan ketinggian air pun dilaporkan tiap hari kepada saya," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, pria yang akrab disapa Soni itu mengatakan, pihaknya tetap melakukan segala antipasi terbaik untuk mencegah Jakarta dari banjir dan bencana alam lainnya sebagai dampak perubahan cuacan ekstrem.
"Saya kira Insya Allah lah, ini kesiapan kita jauh lebih baik lah dibanding dulu pada saat sekian puluhan tahun yang lalu ini memang enggak ada pasukan. Sekarang kita punya pasukan kuning, pasukan biru, pasukan hijau ya sekitar 30 an ribu, saya kira cukup memberi informasi sangat ontime ya terkait dengan hal ini," ujar dia.
Selain itu, Sumarsono juga mengimbau masyarakat untuk bekerja sama dalam hal pencegahan genanagan air dan kepedulian menjaga lingkungan.
"Kemudian saya akan secara khusus membuat intruksi kepada seluruh warga Jakarta memberikan early warning, untuk kemudian waspada terhadap kemungkinan bencana banjir karena hujan ini debit air akan sangat tinggi, karena curah hujan tinggi pada bulan Januari-Februari itu mulai tingkat ekstremnya terutama Jakarta Selatan, Jakarta Timur. Wilayah ini yang kemungkinan akan terjadi curah hujan yang luar biasa sehingga konsentrasi seluruh tim kami dari Pemprov akan kami konsentrasikan kepada dua wilayah ini, kemudian wilayah lain berikutnya, kata dia.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
Baca juga:
Hujan deras guyur Jakarta, satu mobil rusak tertimpa pohon tumbang
Pemasangan tiang pancang di bantaran Kali Ciliwung
Blusukan ke wilayah Gambir, Ahok dikeluhkan warga soal genangan
Ketika Ahok coba lobi warga buat beli lahan namun ditolak
721 Bangunan di kawasan Kali Krukut terancam dibongkar
Ahok gandeng 14 instansi untuk tanggulangi bencana di Jakarta
Bendung Katulampa siaga dua, ketinggian air capai 170 cm