Di Pulau Seribu, Sumarsono diminta naikkan dana operasional RT & RW
Sumarsono menanggapi keinginan tersebut dengan terlebih dahulu menjelaskan bahwa sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Djarot pernah mengajukan usul yang sama.
Dalam kunjungan silaturrahminya ke kabupaten administrasi Kepulauan Seribu, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono diminta untuk menaikkan dana operasional RT dan RW. Pada awalnya salah satu ketua RT mengusulkan adanya kenaikan honor namun Sumarsono meluruskan bahwa hal tersebut bukan honor tapi intensif dan dana operasional.
"Tentang honor pembinaan RT dan RW, saya harap ada peningkatan pak karena banyak kendala di RT dan RW ini, yang lain setuju?" ujar Salahudin, yang diamini oleh rekan-rekannya di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jumat (9/12).
Sumarsono menanggapi keinginan tersebut dengan terlebih dahulu menjelaskan bahwa sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Djarot pernah mengajukan usul yang sama.
"Dulu ada ketua RT di Jakarta yang pernah mengirimkan surat untuk mengadu ke Kementerian Dalam Negeri. Loh saya bingung kok masalah di tingkat RT bisa sampai harus diselesaikan di tingkat pemerintahan pusat," kata Sumarsono.
Ternyata akar masalahnya adalah terkait kewajiban membuat laporan RT dan RW via qlue. Kemudian, Sumarsono memanggil perwakilan dari Pemerintah Provinsi DKI. Kemudian Djarot datang dan menjelaskan bahwa semua RT dan RW memang diwajibkan melapor lewat qlue karena sudah mendapatkan dana operasional untuk itu. Kemudian Djarot pun menjelaskan bahwa dia ada rencana untuk menaikkan dana operasional untuk tingkat RT dan RW.
"Maka dari dulu memang sudah ada konsep bahwa sudah saatnya dana operasional RT dan RW dinaikkan," terangnya.
Secara pribadi Sumarsono mendukung usulan menaikkan dana operasional itu. Namun, dia harus membahas hal ini dengan DPRD DKI terlebih dahulu dalam sebuah rapat banggar.
"Ya paling berapa miliar lah anggaran untuk ini (kenaikan dana operasional RT RW) paling juga Rp 18 M enggak bakalan sampai Rp 20 M," tandasnya.
Diperkirakan setidaknya setiap RT akan menerima Rp 1,5 juta dan untuk tingkat RW sebesar Rp 2 juta.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Siapa yang menjadi ketua PDRI di Sumatera Barat? Dengan Mr. Syafruddin Prawiranegara sebagai ketua merangkap Menteri Pertahanan, Menteri Penerangan, dan Menteri Luar Negeri dan Wakilnya Teuku Mohammad Hasan.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Kapan Raden Ario Soerjo menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur? Ario Soerjo atau yang memiliki nama lengkap Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo ini terpilih menjadi Gubernur pertama Jawa Timur mulau tahun 1945 hingga tahun 1948.
Baca juga:
Takut kesenjangan sosial, Sumarsono tak setuju Natal pakai APBD
Blak-blakan Sumarsono soal APBD DKI naik jadi Rp 70,8 triliun
Sapa warga, Plt Gubernur DKI Sumarsono datangi Kepulauan Seribu
Kunjungi Pulau Seribu, Sumarsono ditagih warga kapal jenazah
Soni: Tuhan ciptakan 2 telinga & 1 mulut artinya harus banyak dengar