Masuk Musim Hujan, Wamentan Sudaryono Dorong Petani Segera Menanam
Sudaryono mendorong para petani di Kabupaten Demak, Jawa Tengah untuk mengoptimalkan percepatan tanam.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong para petani di Kabupaten Demak, Jawa Tengah untuk mengoptimalkan percepatan tanam, terutama masa tanam di bulan Oktober tahun ini.
Menurut Wamentan Sudaryono, percepatan harus dilakukan mengingat saat ini sebagian wilayah sentra memasuki musim hujan sehingga ketersediaan air dalam posisi cukup.
"Saya datang kesini (Demak) untuk memberi semangat kepada petani bahwa kita harus mempercepat tanam supaya dalam setahun ini makin produktif. Sekarang sudah mulai hujan, yuk para petani kita segera menanam. Jadi intinya begitu panen langsung di ditanami karena sebagian sentra mulai turun hujan sehingga sudah ada air," ujar Wamentan Sudaryono, Kamis, 3 Oktober 2024.
Pria yang akrab disapa Mas Dar itu mengatakan, jika percepatan tanam ini bisa dilakukan secara serentak, maka bulan Januari dan Februari 2025 mendatang Indonesia tidak akan lagi kekurangan beras karena hasil produksi bulan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan.
"Sekali lagi kita dorong para petani agar cepat tanam di bulan Oktober ini supaya di bulan Januari nanti kita sudah panen dan memiliki beras yang cukup. Ingat target kita adalah menambah luas tanam 1,2 juta hektare di semua daerah," Paparnya.
Sementara itu, Wamentan Sudaryono mengatakan bahwa pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Perum BULOG untuk melakukan penyerapan secara maksimal, yakni di angka 600 ribu ton atau 1 juta ton beras.
"Saya sendiri sudah berbicara dengan Perum BULOG dan mereka siap menyerap 600 minimal, tapi kita dorong untuk bisa menyerap 1 juta ton beras dari masyarakat agar tidak jatuh harganya," Jelas Wamentan Sudaryono yang juga merupakan anak dari seorang petani asal Grobogan, Jawa Tengah itu.
Mengenai hal ini, Wamentan Sudaryono meminta agar berbagai pihak mendukung penuh upaya produksi yang dilakukan para petani setiap hari. Karena itu, pemerintah telah menambah alokasi pupuk subsidi dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton. Tambahan ini merupakan komitmen pemerintah terhadap nasib petani agar lebih sejahtera.
"Saya ingin betul-betul petani ini mendapatkan dukungan dari publik bahwa rakyat kita ini adalah rakyat yang susah hari-hari dia pergi ke kebun ke sawah dia darma baktikan untuk mendapatkan rezeki halal tapi tugasnya ini mulia. Jadi petani ini nggak boleh dipersulit harus dipermudah dan harus kita memudahkan dengan menyiapkan segalanya," pungkasnya.