Diajak Nikah Perempuan Kenalan Lewat Tinder, Konsultan Pajak Ditipu hingga Rp87 Juta
Kemudian, AM mengajak SA bertemu pada 24 November. Di saat itu, terlapor sudah mengajak nikah kliennya.
Apes, niat mencari tambatan hati, AM, pria berusia 34 tahun ini malah kena tipu Rp87 juta. Duit AM, dibawa kabur oleh SA, perempuan 22 tahun yang ia kenal lewat aplikasi kencan Tinder.
Satu bulan berkenalan, SA langsung mengajak nikah AM, pria yang berprofesi sebagai konsultan pajak.
-
Kenapa ucapan pernikahan penting? Tak sekedar mengikat janji suci, kedua pasangan juga akan berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan orang terdekat mereka.
-
Bagaimana cara melakukan sungkeman pernikahan? Sungkeman dilakukan oleh mempelai pria dan mempelai wanita kepada orang tua. Sungkeman ini merupakan simbol pertanda bahwa mereka sebagai mempelai ingin menghormati dan mengucapkan terima kasih atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang sudah diberikan selama ini.
-
Kapan Pengadangan dilakukan dalam pernikahan? Dilakukan Sebelum Akad Prosesi Pengadangan ini dibutuhkan seorang juru bicara yang berasal dari pemangku adat.
-
Bagaimana pernikahan tersebut dilakukan? Pernikahan tersebut selayaknya yang terungkap dalam video singkat unggahan akun Instagram @undercover.id beberapa waktu lalu. Video berdurasi pendek itu menampilkan momen sakral saat kedua mempelai tengah menjalani proses akad nikah. Diketahui, pernikahan tersebut berhasil digelar melalui jalur pendekatan taaruf dari kedua belah pihak.
-
Kapan sungkeman dilakukan dalam proses pernikahan? Dalam pernikahan Islam, sungkeman juga memiliki nilai-nilai yang sangat mulia dan mengandung makna yang dalam.
-
Di mana pernikahan ini dilangsungkan? Dalam acara sakral yang digelar di Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara itu terlihat pengantin pria bernama Mirza Robert MN Pitt mendatangi rumah mempelai perempuan didampingi sang ibu.
Sayangnya, impian naik pelaminan AM bersama SA sirna.
Kuasa Hukum AM, Khoiri mengatakan, keduanya menjalin hubungan sejak November 2021.
"Klien kami itu ditipu oleh namanya SA ini. Jadi awal ketemu November itu tahun 2021 ya, kenal lewat Tinder. Kemudian berlanjut komunikasi itu (melalui) Instagram," kata Khoiri kepada wartawan.
Kemudian, AM mengajak SA bertemu pada 24 November. Di saat itu, terlapor sudah mengajak nikah kliennya.
"Nah kemudian sampai ketemu, si cewe cantik, seksi ini sudah ngajak nikah. Jadi dia bilang bahwa kehidupannya itu agak kelam lah dalam tanda kutip gitu kan. Kita enggak tahu apanya (yang kelam). Terus kemudian 'Mas mau enggak nikah' gitu. Kemudian 'Saya berjanji akan memperbaiki diri, akan hijrah dari kehidupan saya. Kemudian menuju yang lebih baik'. Nah di situlah klien kami itu terpikat," jelas Khoiri.
Sejak saat itu, kata Khoiri, terlapor mulai meminta sejumlah uang untuk persiapan nikah. Tanpa ragu, kliennya pun mengirimkan uang yang diminta hingga mencapai Rp87 juta.
Di tanggal 9 Desember, terlapor mengaku hamil. Ia meminta AM untuk tidak menghubunginya. Tidak hanya itu, ia meminta uang Rp30 juta untuk melakukan kuret.
"Terlapor berdalih sedang bersama sepupu sehingga terlapor melarang pelapor agar tidak mendatangi atau menelepon dengan alasan supaya tidak diketahui kehamilannya dan terlapor sebelum menikah ngotot harus menggugurkan kandungan dan kuret sebagai alternatif solusi," kata Khoiri.
Khoiri mengatakan bahwa SA sejak saat itu selalu beralasan untuk tidak bisa ditemui dan memaksa kliennya untuk menyiapkan biaya kuret. Bahkan, kliennya diancam akan dimarahi oleh Uwak Muti (kakak dari almarhum ibu SA) dan paman SA yang mengaku sebagai kapolres.
"Klien kami ini tidak boleh mendatangi, tidak boleh tahu kabarnya bagaimana. Kemudian si cewe ini, mau kuret. Akhirnya disuruh duduk manis kan ngga tenang klien kami. Kalau seandainya pun itu hamil, klien kami akan bertanggungjawab. Klien kami ingin memaksa untuk ketemu, nah itu malah mengancam. Malah mengancam bahwa 'Om kami kapolres. Akan mendatangi rumah kamu, kantor kamu, teman kamu'. Ini persekusi," kata Khoiri.
Khoiri mengaku, kliennya percaya tanpa ragu dengan SA karena sudah di umur yang pas untuk menikah
"Ya kalau logika, klien kami sebetulnya sudah waktunya ini (menikah). Sudah 34 tahun. Mungkin waktunya untuk punya hubungan serius," ujar Khoiri.
Meskipun demikian, Khoiri menyebut pihaknya belum melaporkan dugaan penipuan dan ancaman ini kepada Tinder agar SA tidak melakukan aksinya kembali.
"Sementara belum ya. Tinder kan awalnya, kenal di Tinder. Klien kami belum sampai ke situ," kata Khoiri.
Dalam rentang waktu 2021 hingga kini, Khoiri menyebut kondisi kliennya dalam trauma.
"Klien kami sepertinya masih trauma dengan ketakutan. Semisal (lihat) tikus itu (kaget). Pas tidur nggak enak ini enggak enak," ujarnya.
(mdk/rhm)