Dinilai Paham Masalah Jakarta, KAHMI Jaya Dukung Heru Budi Maju Pilgub DKI
Pj Heru Budi disebut cukup cocok memimpin Jakarta ke depan dan dia paham gimana membangun Jakarta,"
Menilai Heru Budi Hartono sebagai salah satu sosok yang dianggap layak jadi gubernur DKI Jakarta definitif
- Menebak Arah Pemilih di Jakarta, Mantap Ikut Dukung Paslon Didukung Jokowi atau Masih Bingung?
- Selesai 100%, 8,3 Juta Pemilih di Pilkada Jakarta Sudah Dicoklit
- Diusung Maju Pilkada Jakarta 2024, Jusuf Hamka: Tidak Boleh Ada Warga yang Lapar
- Heru Budi soal Maju Pilgub DKI: Hari Esok Penuh Misteri Biar Semesta yang Jawab
Dinilai Paham Masalah Jakarta, KAHMI Jaya Dukung Heru Budi Maju Pilgub DKI
Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta Raya atau KAHMI Jaya mendukung Penjabat Gubernur (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Ketua KAHMI Jaya M Ichwan Ridwan atau akrab disapa Boim, menilai Heru Budi Hartono sebagai salah satu sosok yang dianggap layak jadi gubernur DKI Jakarta definitif. Pasalnya, dia menyebut pentingnya Jakarta memiliki figur yang sudah khatam memahami setiap persoalan Jakarta.
"Jakarta sedang berproses menuju daerah khusus. Bahkan kota bisnis berskala global. Pondasi ini sudah dibangun secara serius oleh Pj Heru, maka keberlanjutan itu harus nampak, jangan dari nol lagi. Pj Heru cukup kapabel dan cocok memimpin Jakarta ke depan. Dia paham gimana membangun Jakarta," kata Boim dalam keterangan tertulis, diterima Selasa (5/3/2024).
Menurut Boim, hampir dua tahun kepemimpinan di DKI Jakarta Heru cukup akseleratif melakukan perbaikan infrastruktur di ibu kota. Misalnya, kata pembangunan sistem pengolahan sampah sementara reduce, reuse and recycle atau TPS 3R.
"Dan banyak lagi pembangunan yang terus dilakukan sebagai solusi untuk Jakarta," ujar Boim.
Heru juga dinilai sukses merevitalisasi pasar, mengendalikan inflasi, melakukan normalisasi sungai, mengoptimalisasi transportasi publik hingga penuntasan sodetan Ciliwung. Meski begitu, ia memahami bahwa Heru tak populer.
"Bahkan, program penertiban data penduduk pun dilakukan, meskipun tidak populer, tapi penting sebagai validasi mewujudkan kesejahteraan warga," katanya.
Boim menyarankan agar Heru dapat meningkatkan interaksi yang sudah terjalin dengan warga ibu kota.
Seperti, dengan stakeholder pendidikan dan kebudayaan. Boim berharap agar kepemimpinan Heru bisa melahirkan sebuah legacy, khususnya terkait dengan dunia pendidikan dan budaya Betawi.
"Memang selama bertahun-tahun Betawi itu nyaris belum mendapat tempat yang baik. Yang ada periode kemarin hanya sebatas mengganti nama jalan saja, tidak lebih. Dengan corak baru Jakarta ini, kami yang ibaratnya tali ari-ari nya di tanam di sini sangat ingin warisan nenek moyang kami dilestarikan dengan baik," ungkapnya.
Boim meyakini Jakarta merupakan pusat akulturasi budaya. Sebab, kata dia selama bertahun-tahun Jakarta mewadahi setiap orang dari berbagai suku, ras dan agama. Sejak dulu, ujarnya masyarakat Betawi juga sangat terbuka dengan keberagaman yang ada di Jakarta.
Oleh sebab itu, kata dia gubernur DKI Jakarta 2024 harus merupakan simbol pemersatu dan tidak boleh menafikan adat budaya setempat. Jakarta dinilai harus punya figur gubernur yang bisa menanungi kepentingan semua kelompok.
"Maka, figur Pj Heru sebagai orang yang sudah paham di Jakarta, lama kerja di Pemprov DKI, mengalami berbagai fase kepemimpinan Gubernur, pastinya Pj Heru paham juga bagaimana caranya menjadi bapak bagi semua kelompok masyarakat di Jakarta. Pj Heru layak di definif-kan sebagai Gubernur Jakarta," ucap dia.