Dipecat dari Kepsek SMA 3, Retno mengaku ingin kembali mengajar
Retno menyatakan menghormati dan mematuhi keputusan Dinas Pendidikan DKI yang mencopotnya dari jabatan kepsek.
Mantan kepala sekolah SMAN 3 Jakarta Retno Listyarti mengaku akan kembali mengajar di SMA 13, tempatnya bertugas sebelum menjadi kepala sekolah. Namun dia masih berharap ada keadilan dan transparansi dari kasusnya.
"Saya ingin menjadi guru di tempat saya sebelumnya, saya tidak ada keinginan untuk menjadi kepala sekolah," kata Retno saat jumpa pers di LBH Jakarta, Minggu (17/5).
Meski mempertanyakan, Retno menyatakan menghormati dan mematuhi keputusan Dinas Pendidikan DKI yang mencopotnya dari jabatan kepsek. "Saya hormati seluruh atasan saya, saya patuhi apa yang diberikan oleh atasan saya," tukasnya.
Retno mengakui kesalahannya karena telah meninggalkan tugasnya sebagai kepala sekolah untuk menghadiri acara talk show yang berada di SMAN 2 Jakarta.
"Saya juga melayangkan surat ke gubernur dan dinas sebagai surat permohonan maaf saya. Kalau saya dianggap meninggalkan sekolah selama 1 jam, iya saya mengakui, saya minta maaf," pungkasnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melalui Disdik DKI memecat Retno Listyarti dari jabatannya sebagai Kepala sekolah SMAN 3 Jakarta karena dianggap lebih mementingkan wawancara dengan stasiun TV, ketimbang mendampingi anak didiknya menghadapi Ujian Nasional pada Senin 13 April 2015.
Saat pelaksanaan UN tingkat SMA itu, Retno tidak ada di sekolahnya. Dia berada di SMAN 2 Jakarta untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, yang meninjau UN di sekolah kawasan Olimo, Jakarta Barat.
Retno juga melayani permintaan wawancara langsung sebuah stasiun televisi swasta di sekolah itu. Saat itu, dia beralasan, berada di SMAN 2 Jakarta untuk menyambut Jokowi dan Anies dalam kapasitasnya sebagai Sekretaris Jenderal Forum Serikat Guru Indonesia (FSGI).