Dishub DKI Sudah Evakuasi 6.666 Pasien Covid-19 Pakai Bus Jemputan Sekolah
Alli mengatakan pasien yang dievakuasi berasal dari seluruh wilayah di Jakarta setelah terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap oleh tim medis. Menurut Alli, pasien tersebut didominasi klaster keluarga yang terdiri dari anak serta kedua orangtua yang tinggal dalam satu rumah.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah mengevakuasi sebanyak 6.666 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah DKI Jakarta menggunakan bus jemputan sekolah sejak Maret hingga November 2020.
"Total sudah 6.666 pasien yang kita bawa ke rumah sakit rujukan serta Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet dalam sembilan bulan terakhir," kata Kepala Unit Angkutan Sekolah Dinas Perhubungan DKI Jakarta Alli Murthado di Jakarta, dilansir Antara, Kamis (3/12).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Alli mengatakan pasien yang dievakuasi berasal dari seluruh wilayah di Jakarta setelah terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap oleh tim medis. Menurut Alli, pasien tersebut didominasi klaster keluarga yang terdiri dari anak serta kedua orangtua yang tinggal dalam satu rumah.
"Dalam satu bulan terakhir ini memang ada peningkatan kasus lagi di Jakarta, mayoritasnya klaster keluarga," ujar Alli.
Alli menambahkan evakuasi pasien dilakukan menindaklanjuti arahan petugas kesehatan bahwa pasien tersebut tidak memungkinkan melakukan isolasi mandiri karena tempat tinggal yang sempit serta berada di permukiman padat hunian.
Alli mengatakan proses evakuasi terakhir dilakukan terhadap 149 pasien Covid-19 tersebar di 13 lokasi DKI Jakarta pada Rabu kemarin. "19 Di antaranya kita rujuk ke rumah sakit dan sisanya ke Wisma Atlet," tutur Alli.
Unit Angkutan Sekolah Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyiagakan 15 armada jemputan sekolah dan melibatkan 32 personel yang bertugas sebagai sopir. Mereka bersiagakan selama 24 jam untuk bergerak mengevakuasi pasien pada pagi, sore dan malam hari.
"Petugas jemputan bergerak menuju Puskesmas setelah semua pasien dikumpulkan di sana," ucap Alli.
Bus yang mengevakuasi pasien Covid-19 dikawal mobil ambulans untuk mempercepat proses pengantaran. Setelah seluruh pasien dipastikan tiba di rumah sakit, seluruh armada bus sekolah kembali ke pangkalan di kawasan Hek, Cibubur, Jakarta Timur untuk dilakukan sterilisasi menggunakan disinfektan.
"Termasuk pengendara bus jemputan sekolah kota cek kesehatannya," ungkap Alli.
(mdk/eko)