Diusulkan diganti Jl AH Nasution, ini kisah di balik nama Jl Warung Buncit
Adalah Ikatan Keluarga Nasution (Ikanas) yang mengusulkan perubahan nama Jl Warung Buncit-Mampang Prapatan. Alasannya, nama salah satu jenderal besar Indonesia itu belum ada di Jakarta.
Ruas Jalan Warung Buncit-Mampang Prapatan di Jakarta Selatan belakangan ramai diperbincangkan. Bukan soal istilah 'jalur neraka' yang melekat pada jalan ini karena kemacetannya. Melainkan usulan agar nama jalan itu diubah.
Adalah Ikatan Keluarga Nasution (Ikanas) yang mengusulkan perubahan nama Jl Warung Buncit-Mampang Prapatan. Dalam usulannya, mereka menginginkan ruas jalanan itu diubah nama menjadi Jenderal AH Nasution. Alasannya, nama salah satu jenderal besar Indonesia itu belum ada di Jakarta.
-
Kapan Jalan Tol Semarang-Batang diresmikan? Pada 20 Desember 2018, Jalan Tol Semarang-Batang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Jembatan Kalikuto bersama dengan ruas tol Pemalang-Batang dan Salatiga-Kartasura.
-
Kapan foto jalan di Jakarta ini diambil? Foto: Nostalgia Suasana Jalan Jakarta Tahun 1989, Enggak Ada Macetnya! Jalan disamping Masjid Istiqlal.
-
Kenapa nama jalan memakai singkatan dari nama pahlawan? Tujuannya tentu saja untuk menyederhanakan penyebutan.
-
Siapa yang Pramono Anung puji terkait pembangunan jalur sepeda di Jakarta? Pramono menyanjung jalur sepeda yang dibangun pada era kepimpinan Anies Baswedan. Namun, kata dia, masih perlu disempurnakan karena belum sepenuhnya dirasakan pengguna sepeda. Terlebih, juga tak sedikit pemotor yang menggunakan jalur sepeda. "Sebenarnya bagus, tapi belum tuntas. Nah yang begitu dibenahi," ucap dia.
-
Apa yang Pramono Anung janjikan untuk meningkatkan fasilitas bersepeda di Jakarta? "Kalau dibuat loop seperti Bangkok, waduh nikmat banget. Makanya banyak di kita yang bersepeda ke Bangkok, Korea, Jepang," kata Pramono di kawasan SCBD Jakarta Selatan, Sabtu (14/9).
-
Apa yang unik dari suasana jalan di Jakarta tahun 1989? Adem dan Sejuk Suasana jalannya belum macet dan hectic seperti sekarang.
Usulan itu sudah disampaikan ke Pemprov DKI Jakarta pada bulan lalu. Namun, tak serta merta langsung disetujui karena akan lebih dibahas.
Bicara soal kawasan Warung Buncit-Mampang Prapatan, ada cerita di balik penamaan jalan. Seperti nama daerah lain di Jakarta, ada cerita menarik dulu di tempat ini.
Dalam penelusuran merdeka.com, penamaan Jl Warung Buncit bermula dari kisah seorang keturunan China, Bun Tjit, yang memiliki usaha warung kelontong kawasan itu. Dia disebut-sebut menikahi perempuan Betawi. Usaha yang semula kecil-kecilan tumbuh menjadi besar setelah penduduk di kawasan Warung Buncit terus bertambah.
Warung itu kian terkenal. Masyarakat kemudian akrab menyebut dengan Warung Buncit yang maksudnya warung milik si Bun Tjit. Sehingga kemudian kampung itu akrab dengan sebutan Warung Buncit
Namun dalam penelusuran lain, penamaan Jl Warung Buncit karena usaha kelontong keturunan China yang perutnya buncit. Dahulu, warung itu terletak di kawasan Pulo Kalibata.
Merdeka.com pernah mengonfirmasi kisah penamaan Jl Warung Buncit pada penulis Asal Usul Nama Tempat di Jakarta, Rachmat Ruchiat pada Juni 2012 lalu. Menurut dia, sejarah nama Warung Buncit sampai saat ini masih berbentuk cerita-cerita saja. Dari cerita dia ketahui, Warung Buncit berasal dari nama seorang keturunan Cina memiliki warung kelontong di kawasan itu, bernama Bun Tjit.
"Itu cerita berkembang di masyarakat, saya belum menemukan naskah tertulis menjelaskan muasal nama Warung Buncit, katanya saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya.
Dari penelusuran merdeka.com, Bun Tjit masih memiliki keturunan tinggal di Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu. Namanya Burhan (58 tahun), rumahnya di Gang Haji Sairan. Lebar jalan masuk menuju rumahnya sekitar satu setengah meter. Dua motor berpapasan harus antre.
Burhan mengaku keturunan dari Bun Tjit, seorang keturunan China. Meski kulitnya coklat dan tidak bermata sipit, dia sangat yakin karena beberapa sepupunya bermata sipit dan berkulit putih peranakan China umumnya.
Dia menuturkan nama Warung Buncit diambil dari nama buyutnya itu. Tapi dia tidak begitu yakin dengan cerita itu. Bahkan, ia pernah mendengar sejarah tempat itu memiliki versi lain.
"Ada yang bilang, pemilik warungnya keturunan China dan perutnya buncit," ujarnya.
Warung itu menjadi andalan warga berbelanja. Saat itu, kawasan Buncit adalah area pertanian dan banyak ditanami buah-buahan. Warga di sana juga beternak sapi dan kambing.
Selain berdagang, kata Burhan, Bun Tjit dikabarkan pandai bergaul, terutama dengan etnis Betawi. Saking akrabnya, dia menikahi perempuan Betawi dan masuk Islam. Dalam logat Betawi, namanya menjadi Buncit.
Burhan memperkirakan lokasi warung milik Bun Tjit itu sekarang di tempat berdirinya restoran cepat saji KFC, pojok perempatan lampu lalu lintas atau sekitar Buncit XII.
Baca juga:
Jalan A.H Nasution tuai polemik di Jakarta
Anies tak mau gegabah ubah nama Jl Mampang-Buncit jadi Jl AH Nasution
Komunitas Betawi protes Pemprov DKI ubah nama Jalan Mampang-Warung Buncit
Sandiaga setuju A.H Nasution jadi nama jalan
Anies pertimbangkan A.H Nasution jadi nama jalan karena jasanya untuk bangsa
Ikanas usul nama Jenderal Besar AH Nasution jadi nama jalan di Jakarta
Jakarta, kota berkembang dengan dua ribuan gang