Djarot: Tikus di Balai Kota sebesar kucing
Djarot merasa dana Rp 200 juta tepat untuk membasmi hewan pengerat ini.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat kaget saat mengetahui anggaran untuk memberantas tikus mencapai Rp 200 juta. Bahkan, dia menyarankan agar Biro Hukum membeli kucing untuk itu.
Berbeda dengan Ahok, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai pernyataan mantan Bupati Belitung Timur itu hanya bercanda. Sebab saat ini tikus di Balai Kota DKI Jakarta sudah sebesar kucing.
"Itu guyon itu. Eh sekarang tikusnya sama kucingnya gedean tikusnya sekarang. Kalah kucing-kucing," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/5).
Sebelumnya, Basuki atau akrab disapa Ahok belum mengetahui mengenai adanya anggaran untuk mengusir hewan pengerat tersebut. Dia meminta menanyakannya kepada Biro Umum DKI Jakarta.
"Enggak jelas itu, tanya sama bagian umum deh," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (20/5).
Bahkan mantan Bupati Belitung Timur ini kaget ketika tahu alasan penganggaran karena seorang PNS DKI Jakarta kakinya digigit tikus hingga berdarah saat bekerja. Untuk itu dia menyarankan Biro Umum untuk memelihara kucing.
"Mosok, atau kita beli kucing aja yang banyak. Kita anggarkan buat beli kucing," tutup Ahok sambil tertawa.
Sebelumnya, Kepala Biro Hukum Agustino Darmawan mengungkapkan, setelah adanya kasus tersebut, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan untuk mengusir hewan pengerat tersebut. Pembersihan dilakukan untuk seluruh gedung di komplek Balai Kota DKI Jakarta.
"Sudah saya anggarkan untuk membersihkan tikus secara masif. Semuanya pakai anggaran Biro Umum Rp 200 juta," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (20/5).
Dia menambahkan, untuk proses pemberantasan memang harus secara menyeluruh. Karena tikus memiliki organisasi yang baik. Sehingga tidak mudah untuk memberantasnya.
"Tikus itu gak bersarang di lantai 6. Dia tuh organisasinya kompak bener, kalau satu udah cobain sedikit racun tikus, dia laporin ke yang lain kalau itu bahaya. Tikus bisa pindah lewat shaft atau tangga," jelasnya.
Agus menjelaskan, pemberantasan tikus harus dilakukan secara bertahap. Sehingga membuat mereka tidak betah bersarang di Balai Kota DKI Jakarta. Sehingga anggaran yang dikeluarkan harus disediakan setiap tahunnya.
"Tikus ini enggak bisa tahun ini aja dibasmi, setiap tahun harus. Berapa sih Rp 200 juta dibandingkan dia makanin kabel akhirnya nyebabin kebakaran? Mending kami tiap tahun anggarin Rp 200 juta sampe dirasa gak perlu lagi," tutupnya.
Baca juga:
Basmi tikus 'gentayangan' di Balai Kota, Ahok siapkan Rp 200 juta
Buka sepatu saat kerja, anak buah Ahok kakinya digigit tikus
3 PNS DKI terindikasi narkoba, Ahok bakal pecat bila sudah positif
Ratusan PNS dites urine, Ahok tak beri ampun yang positif narkoba
Kerja tak becus, 57 PNS DKI eselon III dan IV distafkan Ahok
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Kapan Ibu Kota Nusantara (IKN) diresmikan sebagai pengganti DKI Jakarta? Posisinya akan menggantikan DKI Jakarta yang sebelumnya merupakan pusat pemerintahan Indonesia.