DKI Distribusikan Jatah 39.200 Vaksin Covid-19 Mulai Pekan Kedua Januari
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengonfirmasi telah menerima 39.200 dosis vaksin Covid-19 tahap pertama. Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria mengatakan distribusi vaksin ke fasilitas kesehatan direncanakan dimulai pekan kedua atau ketiga Januari.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengonfirmasi telah menerima 39.200 dosis vaksin Covid-19 tahap pertama. Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria mengatakan distribusi vaksin ke fasilitas kesehatan direncanakan dimulai pekan kedua atau ketiga Januari.
"Vaksin udah diterima sebanyak 39.200 dosis dan tiba di Dinkes DKI dari pendistribusinya oleh PT Bio Farma Bandung diterima Senin 4 Januari 2021 rencananya minggu kedua ketiga bulan Januari," ujar Riza di Balai Kota, Selasa malam (5/1).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa yang dirasakan Vincent Raditya saat mengalami flu Singapura? Vincent Raditya menyatakan bahwa pada tahap awal, ia mengalami demam tinggi selama tiga hari. Ia merasakan tubuhnya lemas dan berat, serta mengalami nyeri pada leher.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan 453 fasilitas kesehatan untuk tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Dari jumlah tersebut, ditargetkan kapasitas penyuntikkan sebanyak 20.473 orang per hari.
"Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan 453 faskes pelaksana vaksinasi Covid-19 beserta petugas kesehatan dokter, perawat dan bidan sebagai vaksinator. Kapasitas penyuntikan 20.473 orang per hari," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Senin (4/1).
Dia menjelaskan sasaran penerima vaksin bersifat top down dari pemerintah pusat, dengan memakai berbagai sumber data dari Sistem Informasi SDM Kesehatan (Kemenkes), Disdukcapil, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan.
Pada tahap pertama, ada 119.145 orang mendapat vaksinasi tahap pertama. Jumlah tersebut mencakup tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Untuk registrasi dan verifikasi sasaran dilakukan dengan beberapa tahapan. Pertama, sasaran penerima vaksinasi akan menerima pemberitahuan melalui SMS blast dengan ID pengirim: PEDULICOVID. Kemudian, sasaran akan melakukan registrasi ulang untuk memilih tempat serta jadwal layanan melalui SMS 1199, UMB *119#, aplikasi Pedulilindungi, web pedulilindungi.id atau melalui Babinsa/Babinkamtibmas setempat.
Layanan SMS dan UMB tidak dikenakan biaya. Bagi sasaran yang tidak memiliki ponsel akan dikompilasi datanya untuk kemudian dilakukan verifikasi oleh Babinsa/Babinkamtibmas dengan melibatkan Lurah, Kepala Dusun, Ketua RT/RW serta Puskesmas setempat.
Kedua, registrasi ulang sebagaimana dimaksud tahap pertama meliputi juga upaya verifikasi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan oleh sistem untuk mengonfirmasi domisili serta self-screening sederhana terhadap penyakit penyerta yang diderita. Sasaran dengan komorbid tertentu tidak dapat diberikan vaksinasi .
Verifikasi bagi sasaran yang tidak melakukan registrasi ulang akan dilakukan oleh Babinsa/Babinkamtibmas dengan melibatkan Lurah, Kepala Dusun, Ketua RT/RW serta Puskesmas setempat.
Setelah itu, sasaran melakukan verifikasi, sasaran memilih lokasi pelaksanaan dan jadwal vaksinasi. Selanjutnya, Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19 akan mengirimkan tiket elektronik sebagai undangan kepada masing-masing sasaran penerima vaksin Covid-19 yang telah terverifikasi.
Terakhir, pengingat jadwal layanan akan dikirimkan oleh sistem via SMS atau aplikasi Peduli Lindungi kepada sasaran.
Riza mengatakan rencana pelaksanaan vaksinasi tahap pertama akan dimulai pekan kedua atau ketiga.
"Rencana antara minggu kedua dan ketiga bulan Januari 2021," tandasnya.
Baca juga:
Mulai Dilakukan Pekan Depan, Ini 4 Fakta Vaksinasi Covid-19 di Sumut
Tidak Ingin Gratisan, Gubernur NTT Bakal Beli Vaksin Covid-19 Sendiri
Tim Auditor MUI Rampungkan Audit Lapangan Vaksin Sinovac, Ini Tahapan Selanjutnya
Provinsi DKI Jakarta Terima 39.200 Dosis Vaksin Covid-19
Jangan Sampai BPOM Beri Izin Vaksin Sinovac karena Dalam Tekanan