DPRD DKI Akui Tiap Tahun Temukan Anggaran Tak Wajar, Tapi Tidak Dipublikasi
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, menilai tak perlu ada perubahan dalam sistem karena kesalahan ada pada SDM. Sebaliknya, Taufik menganggap sah saja jika ada yang diubah dari sistem sebelumnya.
Temuan anggaran bermasalah dalam rancangan KUA-PPAS untuk APBD DKI Jakarta 2020 dinilai Gubernur Anies Baswedan sebagai kesalahan sistem. Oleh karena itu, Anies akan memperbarui sistem e-budgeting saat dengan ini lebih smart.
Menyikapi temuan-temuan itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik, mengakui anggaran tak wajar selalu ditemukan dalam draf perencanaan. Tapi dahulu, diakuinya, tidak ada DPRD yang berteriak. Maka itu perlu dilakukan penyisiran secara manual untuk kemudian dihapus.
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
"Begini-begini kita setiap tahun kita temuin. Setiap tahun kita temuin tapi kita enggak lapor ke wartawan. Ya kayak gini sisir satu-satu. Jadi alat mengisi satu-satu ya di sini, ini setuju apa enggak," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, menilai tak perlu ada perubahan dalam sistem karena kesalahan ada pada SDM. Sebaliknya, Taufik menganggap sah saja jika ada yang diubah dari sistem sebelumnya.
"Ya silakan saja diubah, selama itu untuk kebaikan. Yang udah baik jangan diubah, yang belum baik silakan diubah," ujar Taufik kepada wartawan, Jumat (1/11).
Namun, politisi Gerindra itu memberi catatan. Sebaiknya yang diubah bukan sistem keseluruhan, melainkan sistem kontrolnya saja. "Kalau yang diupgrade itu sistem kontrolnya. e-budgeting itukan kemarin sudah di jelasin. Memang ketika e-budgeting berbanding e-komponen itu pasti ada selisih (angka)," ucapnya.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ketua DPRD Soal Anies Mau Ubah e-Budgeting: Yang Diperbaiki itu SDM, Bukan Sistem
PKS Sebut Anggaran Janggal DKI Imbas Anies Tak Punya Wakil
Anggaran APBD Janggal, Gerindra Nilai Anies Kurang Bijak Salahkan Sistem
Anggaran Fantastis RAPBD DKI 2020: Anies 'Melempar Bola', Ahok-Djarot 'Menangkis'
KPPOD Sebut Penyusunan RAPBD Harus Sesuai Visi Misi Gubernur
Ahok Sebut Dokumen Anggaran Diunggah Sejak Masih Rancangan
Djarot Soal Usulan RAPBD Tak Masuk Akal: Bukan Kesalahan Pak Anies