DPRD DKI Harap Pemprov Tanggapi Serius soal Biden Singgung Jakarta Bakal Tenggelam
"Hal ini yang perlu diwaspadai, Pemprov DKI harus bisa mengambil langkah antisipasi dari sekarang sebelum terlambat."
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth angkat bicara mengenai pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang membuat heboh jagat media nasional. Biden mengendus soal perubahan iklim di dunia dan memprediksi Ibu kota Jakarta akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan.
Menurut pria yang akrab disapa Kent itu, pernyataan orang nomor satu di negara adidaya itu bisa dijadikan suatu masukan positif serta harus ditanggapi dengan serius oleh pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Mengapa PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta? Meski pernah menjadi kompetitor di Pilpres, PDIP belakang mulai rajin memuji Anies sebagai sosok yang layak diusung sebagai Cagub Jakarta. Bahkan, PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta. "Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya," Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan. Menurut Utut, sosok Anies memiliki modal yakni popularitas dan elektabilitas untuk bisa memenangi perebutan kursi Gubernur.
"Saya berharap para ilmuwan atau para ahli dibidangnya harus bisa melakukan langkah-langkah terobosan terkait apa yang sudah diutarakan oleh Joe Biden. Para ahli harus bisa sepemikiran dalam menanggapi masalah perubahan iklim dan pemanasan global. Terutama bagi Pemprov DKI harus bisa benar-benar serius dalam menyingkapi pernyataan Biden tersebut," kata Kent, Rabu (4/8).
Hal itu, kata Kent, merujuk pada laporan analis bisnis Verisk Maplecroft (12/5) menempatkan Jakarta di peringkat teratas kota paling rentan krisis iklim dari 576 kota besar di dunia. Jakarta masih dirundung beragam masalah lingkungan, mulai dari penurunan muka tanah akibat penyedotan air tanah tidak terkendali, kelangkaan air bersih, ancaman banjir, serta prediksi terancam tenggelam pada 2050.
Lalu, kata Kent, dalam beberapa dekade terakhir, masalah banjir sebagian didorong oleh pemompaan air tanah secara luas yang menyebabkan permukaan tanah menurun. Menurut beberapa perkiraan, sebanyak 40 persen permukaan tanah Jakarta sekarang berada di bawah permukaan laut.
"Hal ini yang perlu diwaspadai, Pemprov DKI harus bisa mengambil langkah antisipasi dari sekarang sebelum terlambat. Persoalan air bersih dan air tanah di Jakarta harus menjadi perhatian serius dan skala prioritas. Pemprov dalam hal ini harus bisa memenuhi kebutuhan air bersih warga, baru menghentikan perizinan pemompaan air tanah," ketus Kent.
Selain itu, sambung Kent, saat ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajarannya juga harus fokus pada pembenahan 13 sungai utama seperti harmonisasi normalisasi dan naturalisasi, dengan merevitalisasi 109 itu atau danau, embung dan waduk serta menambah 20 waduk baru.
"RTH kota harus ditambah sebanyak-banyaknya sebagai daerah resapan air alami, rehabilitasi seluruh saluran air kota. Dan juga Pemprov harus dapat mengantisipasi banjir lokal, restorasi kawasan pantai utara, merelokasi permukiman ke daratan sejauh 500 meter, membangun hutan mangrove bukan tanggul raksasa, menghentikan reklamasi untuk antisipasi banjir rob," saran Kent.
Sebelumnya, nama Indonesia kembali tercuat di kancah global, namun sayangnya bukan dalam hal positif. Kali ini Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut bahwa ibu kota RI, DKI Jakarta, saat ini dalam kondisi terancam.
Dalam pidatonya di kantor Direktur Intelijen Nasional AS pada 27 Juli lalu, Presiden negara adidaya itu menyebut bahwa Jakarta terancam tenggelam dikarenakan perubahan iklim yang saat ini sedang menghantui seluruh dunia.
"Departemen Pertahanan mengatakan apa ancaman terbesar yang dihadapi Amerika: perubahan iklim," tegasnya dalam pidato itu sebagaimana dipublikasikan whitehouse.gov.
"...Apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?"
Ucapan Biden ini bukan tanpa alasan. Badan Antariksa AS NASA mengatakan, meningkatnya suhu global dan lapisan es yang mencair membuat banyak kota di pesisir seperti Jakarta menghadapi resiko banjir dan juga luapan air laut yang semakin besar.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui bahwa ibu kota mengalami penurunan permukaan tanah, tapi menampik bahwa 10 tahun lagi Jakarta akan terendam.
Isu potensi Jakarta tenggelam ini kembali mencuat kemarin setelah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dalam pidatonya menyinggung hal ini. Biden menyatakan pemerintah Indonesia tengah merencanakan pemindahan ibu kota karena ada prediksi Jakarta tenggelam 10 tahun lagi.
"Jadi Jakarta itu memang setiap tahun ada penurunan tanah, tapi tidak berarti 10 tahun Jakarta terendam," kata Riza.
(mdk/rhm)