DPRD DKI Sayangkan Commitment Fee Formula E Tak Bisa Ditarik untuk Tangani Covid-19
Ima juga mengaku menyayangkan dalam kontrak tersebut tidak ada perjanjian penarikan kembali commitment fee saat keadaan tertentu.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menyebut Pemprov DKI Jakarta telah menganggarkan sebesar Rp400 miliar untuk commitment fee Formula E tahun 2021. Anggaran commitment fee sempat menjadi pro kontra karena penyelenggaraan balap mobil listrik tersebut ditunda akibat pandemi Covid-19.
"Terakhir yang saya tahu Rp300 miliar, untuk yang Formula E 2020. Tahun ini sekitar Rp400 (miliar) untuk Formula E, kalau kita lihat banyaknya commitment fee," kata Ima saat dihubungi, Kamis (25/3).
-
Di mana Formula E Jakarta Volume II akan diadakan? Formula E Jakarta Volume II Jakarta E-Prix 2023 dijadwalkan pada 3-4 Juni 2023 mendatang di sirkuit Ancol.
-
Kapan Formula E Jakarta Volume II akan diselenggarakan? Formula E Jakarta Volume II Jakarta E-Prix 2023 dijadwalkan pada 3-4 Juni 2023 mendatang di sirkuit Ancol.
-
Apa saja yang akan tersedia di acara Formula E Jakarta selain balapan? Konsep gelaran ajang balap mobil listrik Formula E tahun ini ada racing (balapan) dan festival musik. Ada Slank, RAN, KLA Project, Rossa, dan Cakra Khan, Oni N Friends, Angger Dimas, Sergio Berlino, DJ Yasmin, dan Alan Walker.
-
Bagaimana persiapan Indonesian GP 2023? Direktur Utama PT MGPA Nusantara Jaya (MGPA) Priandhi Satria mengatakan seluruh rangkaian balapan pada hari pertama Indonesian GP 2023 berjalan dengan lancar seiring dengan seluruh persiapan yang rampung 100 persen.
-
Kapan Indonesian GP 2023 di gelar? Pertamina Grand Prix of Indonesia (Indonesian GP) 2023 telah resmi dimulai di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (13/10).
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
Ima juga mengaku menyayangkan dalam kontrak tersebut tidak ada perjanjian penarikan kembali commitment fee saat keadaan tertentu. Sebab, menurut dia, besaran anggaran tersebut dapat digunakan untuk penanggulangan Covid-19.
"Karena tidak ada klausul force majure itu, makanya tidak bisa dikembalikan," ucapnya.
Selain itu, politikus PDIP Perjuangan itu mengaku agak pesimis bila penyelenggaraan Formula E dapat menguntungkan Pemprov DKI Jakarta.
"Saya agak pesimistis kalau Formula E akan dapat profit," jelas dia.
Sementara itu, Project Director Sportainment PT Jakarta Propertindo (Perseroda) M. Maulana menyatakan dana yang sudah dikeluarkan oleh Pemprov DKI untuk penyelenggaraan balap mobil listrik atau Formula E tidak hangus. Saat ini penyelenggaraan tersebut tidaklah batal, hanya saja ditunda pada tahun 2022.
"Dana tersebut tidak hangus, karena Jakarta Eprix ditunda hingga tahun 2022. Maka uang yang sudah dibayarkan akan digunakan untuk event di tahun 2022," kata Maulana.
Dia menjelaskan bila commitment fee merupakan suatu yang lazim dibayarkan oleh kota yang akan menjadi tuan rumah kejuaraan internasional. Maulana mencotohkan dalam penyelenggaraan Formula 1 commitment fee yang perlu dibayarkan itu bisa mencapai 40 juta dollar US atau sekitar Rp 547 miliar untuk kota di luar Eropa.
Lanjutnya, commitment fee dalam Formula E akan dikembalikan berupa pembiayaan logistik acara, biaya penginapan para pembalap dan timnya yang jumlahnya hampir 2.000 orang.
"Pembuatan tribun acara, hadiah bagi para pemenang, biaya sertifikasi event ini agar sesuai dengan standar Internasional, termasuk juga airtime televisi internasional yang menyiarkan kegiatan ini secara langsung, di mana wajah Jakarta akan tampil di dalamnya dan menjadi sorotan dunia," papar dia.
Baca juga:
Jakpro: Formula E Ditunda, Commitment Fee Tidak Hangus
Formula E Pindah Tempat, Wagub DKI Serahkan ke Jakpro
Jakpro Masih Cari Lokasi untuk Formula E
Wagub DKI soal Anggaran Formula E Hampir Rp1 T: Tidak Ada Masalah
Wagub DKI Tegaskan Formula E Tak Rugikan Negara, Proses Anggaran Sudah Benar