Dugaan kecurangan pembelian tanah, Ahok ancam penjarakan anak buah
Ahok telah memerintahkan Bank DKI dan Inspektorat untuk memeriksa dugaan adanya transaksi mencurigakan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali menebar ancaman. Kali ini ditujukan ke pegawai suku dinas (Sudin) Pertamanan DKI yang menyelewengkan dana pembelian tanah. Berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terdapat sejumlah rekening milik Sudin Pertamanan DKI yang dibuka tanpa Surat Izin Pembukaan dari Gubernur.
"Kita lagi periksa, kalau memang itu terjadi kita lapor ke polisi supaya ambil tindakan. Berarti ini ada unsur pidana," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/6).
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
Pria yang akrab disapa Ahok ini telah memerintahkan Bank DKI dan Inspektorat untuk memeriksa dugaan adanya transaksi dan rekening mencurigakan. Transaksi pembelian tanah seharusnya dilakukan antara Pemprov DKI Jakarta dengan pemilik tanah langsung. Namun dia menduga, pembelian tanah oleh Sudin Pertamanan banyak terjadi justru dibayar tunai.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menuding, pembayaran secara tunai dilakukan agar bisa dibagi-bagi ke sejumlah orang. "Makanya kami dalam beberapa kasus pengiriman rekening kan udah minta Inspektorat dan Bank DKI supaya periksa. Pembayaran tanah itu kan udah diminta dikirim langsung ke pemilik," tegasnya.
Bekas Politisi Gerindra ini menilai kecurangan sudah terencana. Cara lain yang dilakukan anak buahnya itu dengan menggunakan surat kuasa hukum saat menjual tanah warga.
"Ada beberapa kirimnya ke surat kuasa. Ngeles lah macam-macam. Terus kirim surat kuasa juga kita ada temukan tidak kirim penuh. ada yang ngadu nih mau dibawa ke pengadilan," tutupnya.
Diketahui sebelumnya, dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Pengelolaan Kas Pemprov DKI 2015, BPK menyebut ada lima rekening baru yang belum didukung dengan Surat Izin Pembukaan dari Gubernur DKI. Bahkan, ada empat rekening pada Sudin Pertamanan dan Pemakaman yang sudah tak aktif, namun belum ditutup.
BPK merekomendasikan Ahok agar memerintahkan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI untuk menginstruksikan Kasudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat dan Jakarta Barat supaya menutup rekening yang sudah tidak digunakan dalam rangka pengelolaan keuangan daerah.
(mdk/noe)