Epidemiolog Soroti Masker di Leher Wagub DKI saat Makan Nasi Kapau
"Coba tanyakan kepada beliau (Riza) langsung. Beliau-beliau kan keduanya Satgas Daerah (DKI Jakarta)," singkat Wiku.
Epidemiolog Windhu Purnomo menyoroti masker di leher Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat memakan nasi kapau bersama Anies Baswedan di Senen, Jakarta Pusat. Ia menilai kegiatan itu tidak perlu diunggah ke media sosial meski dengan tujuan baik, membantu perekonomian pedagang kecil.
"Tidak perlu menulis tweet hal-hal yang isinya kontradiktif dengan protokol kesehatan atau prinsip-prinsip pemutusan rantai penularan Covid-19," kata Windhu saat dihubungi merdeka.com, Jumat (12/2).
-
Siapa korban dalam kejadian yang viral di Pati? Korban diketahui berinisial K (20), warga Desa Mojowalaran Gabus.
-
Kenapa para abdi negara ini viral? Beberapa abdi negara berikut ini viral lantaran memiliki paras yang tampan. Salah satu di antaranya bahkan sangat viral terlebih saat masa kampanye pilpres beberapa waktu yang lalu. Siapa saja mereka? Simak selengkapnya berikut ini.
-
Kapan Arya Wiguna viral? Nama Arya Wiguna sempat viral pada 2012 lalu karena perseteruannya dengan Eyang Subur.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Siapa saja abdi negara yang viral karena parasnya yang tampan? Beberapa abdi negara berikut ini viral lantaran memiliki paras yang tampan. Salah satu di antaranya bahkan sangat viral terlebih saat masa kampanye pilpres beberapa waktu yang lalu. Siapa saja mereka? Simak selengkapnya berikut ini.
-
Apa yang dilakukan mobil mewah berpelat DPR RI yang viral? Mobil mewah berpelat DPR RI mendadak viral usai bunyikan strobo sampai dianggap arogan.
Seharusnya, kata Windhu, Riza bisa tetap mempromosikan usaha nasi kapau tersebut namun dengan tetap memakannya di rumah masing-masing. Sehingga, kata Windhu, hal itu tidak kontradiktif dengan imbauan Doni Manardo terkait imbauan untuk menghindari makan bersama.
"Seharusnya mereka menjadi teladan bagi warganya. Tetap membeli makanan, tapi di-take away atau makan di rumah agar tidak berisiko terjadinya penularan," kata Windhu
"Dari sudut keteladanan dan etika mereka berperilaku tidak baik, tapi dari segi aturan mereka tidak salah karena PPKM yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat memang membolehkan makan di tempat dengan kapasitas 50 persen," ujarnya lagi.
Ahli Kesehatan Masyarakat itu pun menilai, aturan yang tertuang dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebenarnya bertentangan dengan prinsip-prinsip pemutusan rantai penularan Covid-19. Karena kata Windhu, dengan melonggarkan kegiatan masyarakat seperti tetap membolehkan makan walaupun kapasitasnya dibatasi, hal itu sebenarnya tetap menjadi peluang/risiko penyebaran virus Corona.
"Isi kebijakan PPKM jilid 1-2-3 semuanya sama sekali tidak sejalan dengab prinsip-prinsip pemutusan rantai penularan Covid-19," kata Windhu.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah, Juru bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito enggan berkomentar. Malah, Wiku meminta untuk mengonfirmasi langsung kepada Riza Patria selaku Kepala daerah sekaligus bagian dari Satgas DKI Jakarta.
"Coba tanyakan kepada beliau (Riza) langsung. Beliau-beliau kan keduanya Satgas Daerah (DKI Jakarta)," singkat Wiku.
Seperti yang diketahui, pada 23 Januari lalu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo pernah meminta masyarakat untuk menghindari acara makan bersama guna mencegah penularan, karena dia meyakini dirinya terpapar Covid-19 saat makan bersama yang mana terpaksa melepas masker.
"Karena saat makan kita pasti lepas masker dan celah penularan terbuka. Sebaiknya saat makan, tidak ada orang lain di sekitar kita untuk mencegah tertular atau menulari. Untuk sementara, makan bisa sendiri atau terpisah dari orang lain," kata Doni, Sabtu (23/1).
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengunggah momen bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat sedang makan nasi Kapau di Senen, Jakarta Pusat. Melalui akun twitternya @BangAriza, Riza ingin mengajak pengikutnya untuk membantu para penjual nasi kapau dengan cara membelinya. Sebab, kata Riza, omset penjual nasi kapau menurun hingga 90 persen dan 20.000 warteg terancam tutup.
"Apa bedanya Nasi Kapau dengan Nasi Padang? Semalam (10/2) bersama Pak Gub @aniesbaswedan kami makan nasi Kapau di daerah Kramat, Senen, Jakarta Pusat. Banyak pengakuan tentang kelezatan makanan di kawasan ini, saya setuju dgn berbagai testimoni tersebut, silakan buktikan," tulis Riza dikutip dari akun twitternya, Jumat (12/2).
Dalam unggahannya itu, banyak pengguna twitter yang salah fokus dan malah mempertanyakan alasan Riza dan Anies yang makan bersama di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, ada pula warga yang mempertanyakan mengapa Riza menurunkan maskernya ke leher dan tidak menyimpannya dengan baik agar tetap steril. Begitu pula masker Anies yang terlihat dalam foto itu berada di meja makan tersebut.
"Bukankah berisiko makan dalam jarak dalam situasi seperti ini apalagi kalau terpaksa membuka masker?" tanya salah satu pengguna twitter, Jumat (11/2).
Padahal, dalam thread tweet Riza tersebut, dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Terima kasih Ibu Bapak semua. Mari jadikan disiplin 3M sebagai kebutuhan. Terus kita siaga bencana. Untuk layanan darurat kebencanaan dan Covid-19 hubungi 112," tulis Riza di akun twitternya.
Baca juga:
Potret Anies dan Riza Makan Nasi Kapau di Kramat Senen
Plt Kadis Parekraf DKI Masih Dirawat Setelah Alami Luka Tusuk 4 Sentimeter
Wagub DKI soal Pemukulan Petugas Sudin SDA: Kami Minta Warga Sabar, Jangan Emosi
Wagub DKI: Normalisasi Sungai Tetap Ada di RPJMD, Tolong Baca Lebih Teliti
Normalisasi Sungai Hilang di RPJMD, Wagub DKI Tak Jelaskan Alasannya