FOTO: Potret Warga Bermacet-macetan di Tengah Polusi Parah Jakarta
Tingkat polusi udara di Jakarta kembali berstatus tidak sehat pagi ini.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai, sumber pencemaran udara di Jakarta dan sekitarnya masih didominasi oleh sektor transportasi.
FOTO: Potret Warga Bermacet-macetan di Tengah Polusi Parah Jakarta
Beberapa pekan terakhir, kualitas udara di Jakarta kerap menduduki posisi pertama sebagai polusi terburuk di dunia.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai, sumber pencemaran udara di Jakarta dan sekitarnya masih didominasi oleh sektor transportasi.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, sekitar 70 persen polusi udara pada beberapa hari ini dipengaruhi sektor transportasi.
Sementara, pagi ini tingkat polusi udara di Jakarta kembali berstatus tidak sehat. Menurut situs pemantau kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di Jakarta mencapai angka 157 dengan polutan utama PM.25.
- FOTO: Antusiasme Warga Ikut Uji Emisi Gratis
- FOTO: Penampakan Sesaknya Permukiman di Jakarta, Salah Satu Kota Terpadat se-Asia Tenggara
- Kualitas Udara Jakarta Kamis Pagi Tidak Sehat dan Terburuk Kedua di Dunia
- FOTO: Polusi Udara Masih Menyelimuti Jabodetabek, IQAir Laporkan Hampir Ada 8.000 Kematian di Jakarta
Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 13.4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO
Di tengah buruknya kualitas udara tersebut, kemacetan masih saja terjadi di Jakarta. Seperti yang terlihat di Tol Desari da Jalan TB Simatupang, pada Selasa (15/8/2023) pagi ini.
Suasana kemacetan kendaraan di Tol Desari, Jakarta, pada Selasa (15/8) pagi. Ribuan kendaraan tampak mengular.
Pemandangan kemacetan di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, pada Selasa (15/8) pagi.
Sebuah bus listrik berada di tengah kemacetan di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, pada Selasa (15/8).
Warga Diimbau Pakai Masker
Mengutip Liputan6.com, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, berbagai penyakit rentan menyerang dampak dari polusi udara.
"Dampak polusi udara biasanya lebih banyak ke penyakit kronis ataupun penyakit tidak menular seperti radang paru, PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronik), asma dan penyakit sirkulasi darah seperti hipertensi dan jantung," kata Ngabila.
Oleh sebab itu, Ngabila menganjurkan agar masyarakat melakukan langkah antispasi agar tak terdampak penyakit yang disebabkan polusi udara. Masker dapat digunakan jika beraktivitas di luar ruangan
"Untuk antisipasi sebaiknya kalau seandainya kita keluar dari ruangan tertutup menuju ruangan terbuka sebaiknya menggunakan masker," kata Ngabila.
Selain itu, Ngabila juga meminta masyarakat menjaga imunitas selama musim pancaroba. Iunitas tubuh dapat dijaga dengan makan yang cukup dan bergizi, serta berolahraga.