Fraksi NasDem Minta Risma Bantu Selesaikan Permasalahan Sampah di Jakarta
Bestari menyatakan, studi banding di kota Surabaya diperlukan. Salah satunya untuk mempelajari sistem tipping fee pengelolaan TPS di sana.
Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta berharap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mau memberi contoh pengelolaan untuk Jakarta. Hal itu diketahui dalam video yang beredar yang berisi percakapan Fraksi NasDem yang mengadu kepada Risma bahwa anggaran DKI besar yakni Rp 3,7 triliun namun masalah sampah di Ibu Kota masih menjadi PR besar.
"Beliau agak terkesima saja. Ya wajarlah, DKI itu kan besar," kata Ketua Fraksi Nasdem Bestari Barus saat dikonfirmasi, Selasa (30/7).
-
Siapa pacar Khirani Trihatmojo? Gadis yang akrab disapa Khiran mengungkapkan bahwa dia telah satu tahun bersama Adira Santoso.
-
Kenapa Khirani Trihatmojo jadi sorotan? Bareng Cowok Ganteng Belakangan, Khirani Trihatmodjo menjadi sorotan karena momen bersama seorang laki-laki.
-
Di mana Lembah Cipanas Kelapa 3 berada? Adapun tempat tersebut bernama Lembah Cipanas Kelapa 3, yang lokasinya ada di Desa Ciasmara, Kecamatan Pamijahan.
-
Siapa pasangan calon gubernur Tri Rismaharini? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Kapan Tritura terjadi? Peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 Oktober 1966, selama pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Sukarno.
Meski demikian, Bestari menyatakan anggaran pengelolaan sampah yang besar juga dipengaruhi jumlah warga yang banyak. "Kan penduduknya jauh lebih banyak. Jadi produksi sampahnya lebih besar gitu loh," ucapnya.
Bestari menyatakan, studi banding di kota Surabaya diperlukan. Salah satunya untuk mempelajari sistem tipping fee pengelolaan TPS di sana. "Studi banding itu sekalian mempelajari bagaimana pola pengelolaan di sana dan bagaimana urusan tipping fee mereka bayarkan," ujarnya.
"Ada yang satu menarik bahwa Bu Risma mengatakan, 'Apabila kami punya uang, maka kami tidak akan biarkan perusahaan mana pun mengelola model ITF itu. Kami akan kelola sendiri sehingga kami tidak harus membayar tipping fee'," tambah Bestari.
Diketahui, DKI menyerahkan pengelolaan ITF kepada BUMD DKI. Menurut Bestari, Risma menyebut tidak seharusnya sampah dikelola badan untuk mencari keuntungan.
"Saya tanya juga, 'Kalau dia BUMD bagaimana, Bu' 'Ya ndak usah, BUMD itu suruh saja nyari duit dari dia berusaha, bukan dari masyarakat.' Karena ada hal yang beliau katakan, 'Sampah itu kotanya sudah bersih saja, sudah. Jangan lagi berpikir di mana sih ada di dunia ini yang cari untung lewat sampah, itu ndak ada.'" kata Bestari menirukan ucapan Risma.
Meski demikian, Bestari membantah hasil kunjungannya untuk membanding-bandingkan kinerja Pemprov DKI dengan Pemkot Surabaya.
"Nanyanya begitu mau ngadu-ngaduin gue sama Anies Baswedan. Jangan diadu-adu terus nanti," tandasnya.
Diketahui, Risma mendapat kunjungan rombongan dari DKI Jakarta yakni Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapem Perda) DPRD dan Pemda DKI Jakarta datang ke Kota Pahlawan untuk studi banding soal pengelolaan sampah.
Reporter: Delvira Hutabarat
Baca juga:
Tumpukan Sampah Cemari Laut Jakarta
Perjuangan Petugas PPSU Bersihkan Sampah di Derasnya Aliran Kali Ciliwung
Sampah Kondom Hingga Celana Dalam Bikin Sumbat Gorong-gorong Kawasan Mega Kuningan
Penampakan Sampah di Dasar Kanal Banjir Barat Muncul Ke Permukaan
Bank Sampah Majelis Taklim Hadiahkan Nasabah Liburan ke Luar Negeri