Gara-Gara Ini, Ahmad Sahroni Kritik Keras Heru Budi sampai Singgung Nama Jokowi
Sejumlah netizen mengaku KJMU milik mereka dicabut secara tiba-tiba
Sejumlah netizen mengaku KJMU milik mereka dicabut secara tiba-tiba
- Jenderal yang Tak Disalami Jokowi, Punya Rekam Jejak Karir yang Moncer
- Bantahan Keras Istana Disebut-sebut Ada Jokowi di Belakang Gagalnya PDIP Usung Anies Baswedan
- Ganjar Kritik Jokowi Sering Beda Sikap dan Perkataan: Rakyat Sulit Percaya
- Haris Azhar-Fatia Bebas, Hakim Singgung Sikap Rendah Hati Jokowi: Semoga Tuhan Melindungi Beliau
Gara-Gara Ini, Ahmad Sahroni Kritik Keras Heru Budi sampai Singgung Nama Jokowi
Ramai di media sosial soal kabar Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang disetop sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta.
Cuitan itu viral di media sosial X @unjsecret, Selasa (5/3).
Dalam cuitan tersebut, terlihat beberapa netizen mengaku KJMU milik mereka dicabut secara tiba-tiba.
Mereka menduga pemutusan sepihak ini merupakan tanggung jawab Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono.
Plt Kepala Disdik DKI Jakarta Purwosusilo, Selasa (5/3), pihaknya mengadu pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
Atas kejadian ini, Anggota DPR RI asal DKI Jakarta Ahmad Sahroni ikut menanggapi. Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut menilai, langkah pemutusan KJMU di tengah jalan ini merupakan tindakan yang fatal dan tidak berperikemanusiaan.
“Saya kira ini langkah yang fatal, tidak tepat, dan tidak berperikemanusiaan. Apa yang Pak Pj Heru lakukan, sama sekali tidak sejalan dengan spirit dan arahan Pak Presiden Jokowi yang pro rakyat,” tegas Sahroni.
“Apalagi ini soal pendidikan. Jadi, Pak Pj Heru sama saja telah merusak nama baik Pak Jokowi,” tambah Sahroni.
Lebih lanjut, Sahroni meminta Pj Gubernur Heru Budi Hartono untuk tidak membuat kebijakan yang merenggut hak-hak masyarakat kecil.
Karena menurut Sahroni, pencabutan KJMU ini membuat ketimpangan akses pendidikan semakin besar di Jakarta.
“Karena ini sudah sangat kacau. Pertama itu kan memang hak mereka untuk menerima, mereka memang tidak mampu. Kedua, kalau diputus di tengah jalan seperti ini, mereka mau lanjut kuliah pakai apa? Bayarnya gimana? Apa enggak dipikir sampai ke situ?” tambah Sahroni.
Untuk itu, Sahroni berharap, agar Pj Heru segera mengembalikan hak para penerima KJMU tersebut.
“Semoga hati nurani Pak Pj Heru terketuk. Kembalikan apa yang memang merupakan hak mereka,” tutup Sahroni.