Gubernur Anies-Walkot Bekasi Rahmat Effendi Teken Perjanjian TPST Senin Besok
Dia menjelaskan sistem yang digunakan nantinya dengan teknologi refuse-derived fuel (RDF). Nantinya bentuknya masih seperti sampah, tetapi begitu kering, RDF merupakan sampah yang mudah terbakar dan telah mengalami pemilahan serta diproses melalui pencacahan, pengayakan dan klasifikasi udara.
Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menyatakan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama Pemerintah Kota Bekasi terkait pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang akan segera diterbitkan.
Kata dia, nantinya PKS tersebut akan ditandatangani oleh Gubernur Anies Baswedan dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Apa yang dititipkan Anies Baswedan kepada majelis hakim MK? Kita titipkan ke majelis hakim kepercayaan untuk menentukan arahnya ke depan. Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan
"Insya Allah hari Senin, tadi saya sudah paraf, sudah di Pak Gub. Insyallah nanti Senin sudah akan dirampungkan, kan batas terakhirnya Hari Selasa," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (22/10).
Lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta tidak ada masalah signifikan dengan pihak Pemkot Bekasi terkait pengelolaan sampah. "Seperti tahun-tahun sebelumnya enggak ada masalah yang berarti. Insya Allah baik-baik saja hubungan kami dengan Bekasi," jelas dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menyatakan pihaknya akan membangun dua fasilitas pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Hal tersebut disebabkan kapasitas TPST Bantargebang yang sudah mulai kritis.
"Kapasitas Bantargebang ya bisa dikatakan memang sudah kritis yah makanya kita tahun ini sedang berupaya membangun dua fasilitas di Bantargebang," kata Asep di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (13/10).
Dia menjelaskan sistem yang digunakan nantinya dengan teknologi refuse-derived fuel (RDF). Nantinya bentuknya masih seperti sampah, tetapi begitu kering, RDF merupakan sampah yang mudah terbakar dan telah mengalami pemilahan serta diproses melalui pencacahan, pengayakan dan klasifikasi udara.
Asep juga menyatakan hasil RDF dapat dijual. Selain itu, setiap 1.000 ton hasil olahan sampah menghasilkan sekitar 750 ton RDF.
"Kalau harganya kita memang belum ada kesepakatan, tetapi kalau melihat best practice yang sudah dilakukan Pemkab Cilacap itu Rp300.000 per ton," ucapnya.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
DKI dan Kota Bekasi Sepakat Perpanjangan Kontrak Kerja Sama Bantargebang
Penerima Kompensasi Bau Sampah Bantargebang akan Bertambah
DKI Harap Perjanjian Kerja Sama dengan Bantargebang Selesai Sebelum 26 Oktober
Wacana Fasilitas Pengolahan Sampah Bantargebang, DPRD DKI Singgung Proyek ITF Mandek
Pemkot Bekasi Ajukan Tambahan KK Penerima BLT Dampak Sampah Bantargebang
Pemprov DKI Segera Bangun 2 Fasilitas Pengolahan Sampah di Bantargebang