Guru dan Pelajar Serumah dengan Anggota Keluarga Positif Covid-19 Dilarang Ikut PTM
Langkah ini sekaligus menekan penularan virus yang berasal dari klaster keluarga kemudian menyebar ke lingkup pendidikan.
Pelajar atau tenaga kependidikan yang satu rumah dengan anggota keluarga terkonfirmasi positif Covid-19 diminta untuk tidak ikut serta pembelajaran tatap muka (PTM) sampai menuntaskan masa isolasinya. Pengajar yang juga kontak erat dengan pasien Covid-19 diminta tak mengikuti PTM.
"Maka dia tidak boleh mengikuti PTM secara offline sampai selesai masa karantinanya," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, Rabu (26/1) malam.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan doa mau belajar dibaca? Dengan berdoa sebelum belajar, seseorang dapat memohon bantuan dan petunjuk dari Tuhan agar diberi kecerdasan, kejelian, dan pemahaman yang baik dalam proses belajar.
-
Di mana Muhid Ruslan belajar melukis dan menekuni bakatnya? Namun sosok pelajar di Ponpes Daarul Barkah, Tangerang, berhasil membuktikan diri mampu menjadi seniman lukis.
-
Kapan saja doa belajar dibaca? Doa tersebut juga mengingatkan kita untuk menyadari bahwa segala ilmu berasal dari Allah SWT. Dengan berdoa sebelum belajar, kita meminta agar diberi kekuatan dan ketajaman pikiran dalam memahami pelajaran. Setelah belajar, doa penting untuk mengucap syukur kepada Allah atas ilmu yang telah diperoleh.
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Kapan anak-anak bisa memanfaatkan waktu luang dari belajar online? "Keseimbangan antara kehidupan belajar dan kehidupan pribadi itu penting. Ini fase di mana anak-anak memerlukan kebebasan untuk menjelajahi kehidupan dan menemukan apa yang mereka sukai baik di dalam maupun di luar sekolah,"
Dia menjelaskan, langkah ini sekaligus menekan penularan virus yang berasal dari klaster keluarga kemudian menyebar ke lingkup pendidikan.
"Kita sebenarnya sudah memitigasi, meminimalkan, kemungkinan adanya kasus tambahan akibat dari klaster keluarga yang meluas pada klaster sekolah," kata Dwi.
Dwi mengatakan, secara prinsip, setiap sekolah dengan temuan kasus diharuskan untuk menghentikan sementara PTM. Semasa itu pula, Dinas Kesehatan melakukan pelacakan kontak erat pasien Covid-19 dengan individu-individu di sekolah.
Namun di satu sisi, dia menjelaskan Pemprov DKI tak kunjung menghentikan sementara pelaksanaan PTM karena pertimbangan bobot risiko.
"Artinya kalau kita lihat berdasarkan penelusuran dari sekolah, penularan pada kelompok kecil, hanya risiko satu kelas, mungkin saja Puskesmas memberikan rekomendasi untuk tidak perlu sampai menutup seluruh proses pembelajaran," jelasnya.
Temuan Covid-19 di 90 Sekolah
Data terakhir yang disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pada Selasa (25/1), jumlah sekolah di Jakarta dengan temuan kasus positif Covid-19, berjumlah 90 sekolah. Pelaksanaan PTM di sekolah dengan konfirmasi positif Covid-19 dihentikan sementara.
"Total ada 90 sekolah," kata Riza melalui keterangan tertulis, Selasa (25/1).
Data yang disampaikan Riza, sekolah dengan ekspos konfirmasi positif Covid-19 tersebar di hampir seluruh wilayah Jakarta.
Jakarta Barat untuk jenjang TK 2 kasus, SMP 3 kasus, SMK 1 kasus.
Jakarta Pusat untuk jenjang SD 3 kasus, SMA 1 kasus, SMK 1 kasus.
Jakarta Selatan untuk jenjang TK 6 kasus, SD 5 kasus, SMP 9 kasus, SMA 9 kasus, SMK 1 kasus, dan PKBM 1 kasus.
Jakarta Timur untuk jenjang TK 2 kasus, SD 16 kasus, SMP 5 kasus, SMA 16 kasus, SMK 2 kasus.
Jakarta Utara untuk jenjang TK 1 kasus, SD 1 kasus, dan SMA 1 kasus.
(mdk/gil)