Hadiri acara festival Tanah Tinggi, Djarot ogah bahas Pilgub DKI
Djarot berkilah ingin fokus mengurusi warga Jakarta hingga selesai masa jabatan.
Tanda-tanda PDIP akan kembali mengusung duet petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat kembali menguat. Wacana ini muncul saat Ahok menyambangi markas PDIP untuk bertemu Ketum Megawati Soekarnoputri pada 17 Agustus lalu.
Maksud kedatangan Ahok bukan untuk meminta dukungan PDIP melainkan untuk meminang Djarot sebagai cawagubnya. Djarot sendiri ogah menanggapi rumor tersebut atau pun Pilgub DKI 2017. Saat ditemui dalam acara Festival Kampung Tanah Tinggi, Djarot berkilah ingin fokus mengurusi warga Jakarta hingga selesai masa jabatan.
"Kan sudah ya, jadi kita di sini mengadakan festival Tanah Tinggi bukan festival Pilgub. Kalau festival Pilgub itu nanti tanggal 21 September sampai 23 September pendaftarannya," kata Djarot di Jalan Kramat Pulo Gundul, Kali Sentiong RW 008/009, Kelurahan Tanah Tinggi Jakarta Pusat, Sabtu (20/8).
"Supaya apa supaya kita semua fokus kerja melayani mereka, ini lebih penting ya daripada pilgub-pilguban terus. Gitu ya," sambung dia.
Seperti diketahui, Ahok telah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDIP, pada 17 Agustus lalu. Dalam pertemuan itu, Ahok mengklaim Megawati menyetujui dirinya maju bersama Djarot di Pilgub DKI 2017.
"Tadi kan aku mampir tadi sama Pak Djarot ke kantor DPP aku belum pernah lihat (kantor baru DPP PDIP di Menteng). Bu Mega intinya, ya beliau tetap saya dengan Djarot, beliau setuju," ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (17/8).
Ahok menambahkan, Megawati pun memberikan sinyal dirinya bakal diduetkan dengan Djarot lantaran tidak mengenal Heru. "Sinyalnya kalau PDIP berarti sama Pak Djarot, beliau bilang kan, 'kalau Pak Heru kan enggak kenal mesti mendaftar. Pak Heru kan tidak mendaftar ke PDIP'," kata dia.
Sebelumnya juga Djarot mengakui ada sinyal PDIP bakal merestui Ahok untuk menggandengnya sebagai pendamping. Akan tetapi, saat ini keputusan belum diambil oleh Mega.
"Indikasi kuatnya ke sana (Ahok -Djarot), tetapi kita harus sabar menunggu juga untuk mekanisme partainya," sambungnya.