Ini lokasi banjir di Kp Pulo, Bidaracina dan Kp Melayu
Dari ketiganya, ada dua kelurahan yang paling menderita akibat air kiriman tersebut.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor, membuat warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung menanggung dampak luapan kali tersebut. Camat Jatinegara, Budi Setiawan mengatakan warga dua wilayah di Kelurahan Bidaracina dan Kelurahan Kampung Melayu yang paling merasakan air kiriman dari hulu.
"Sejak pagi tadi hingga Pukul 09.00 WIB, Daerah Bidaracina dan Kampung Pulo, Kampung Melayu yang kena," ujar Budi di Kampung Pulo, Senin (16/11).
Berikut rincian wilayah Kelurahan Bidaracina yang kena banjir yakni RW 07 RT 05 banjir ketinggian air mencapai 30-80cm. Di lokasi tersebut dihuni oleh 20 KK sekira 80 jiwa. Sementara di RT 10 ketinggian air sekira 20-30 cm.
"Di situ ada 20 KK 80 jiwa, lalu RT 15 ketinggian air 30-60 cm dengan 29 KK 90 jiwa, dan RT 16 ketinggian air 30-70 cm 22 KK 8 jiwa, serta RT 017 ketinggian air 30-70 cm 25 KK 100 jiwa," terangnya.
Selanjutnya, masih kata Budi Setiawan, di RW 11 RT 06 ketinggian air sekira 20-50 cm, yang dihuni 40 KK 120 jiwa. Lalu RT 10 ketinggian air 30-60 cm 47 KK 130 jiwa. Sementara RT 12 ketinggian air mencapai 30-70 cm yang dihuni 40 KK 120 jiwa, dan RT 13 ketinggian air 30-60 cm yang dihuni 40 KK 120 jiwa.
"Kalau di RW 06, RT 14 ketinggian air 30-80 cm ada 40 KK 154 jiwa, RT 15 ketinggian air 20-50 cm ada 30 KK 90 jiwa, dan RT 08 ketinggian genangan 10-20 cm dihuni 40 KK, 128 jiwa," paparnya.
Adapun para pengungsi hingga saat ini masih enam KK di gedung Sasana Krida RW 11 atau Kantor RW 011. Budi menambahkan, sebagian warga tinggal di tempat tetangga yang tidak terkena dampak banjir.
"Warga belum mau pindah ke lokasi pengungsian karena masih bertahan di rumah," jelasnya.
Khusus di Kampung Pulo, RW 01 RT 10, 11, 12 dan 13 dengan kedalaman mencapai 60-100 cm. Sedangkan di RW 02 yang meliputi RT 01, 02, 05, 06, 07, 08, 09, 10, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16 dengan kedalaman 60 cm. Lalu RW 03 yang meliputi RT 01, 03, dan 05 dengan kedalaman mencapai 150 cm. Serta RT 06, 07, 08, 09, 10, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16 dengan kedalaman mencapai 100 cm.
"RW 04, RT 013 kedalaman 100 cm, RW 05 RT010, 011 kedalaman 100 cm. Lalu RW 07 RT 01, 05, 04, 014, 15, 16, 17 kedalaman air 80 cm dan RW 08 RT 06, 10, 11, 12, 13, 14 kedalaman air 70 cm," paparnya.
Baca juga:
Warga Kampung Pulo mulai kebanjiran
Begini kondisi sungai di Jakarta dipenuhi sampah kiriman Bogor
Ngeri, sungai di Jakarta dapat kiriman tumpukan sampah bambu
Soal banjir, Ahok minta jangan samakan Jakarta dulu dan sekarang
Akibat banjir kiriman, kegiatan belajar sekolah di Bukit Duri lumpuh
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.