Ini reaksi Ketua DPRD DKI disebut dalam rekaman suap Raperda
Di persidangan lalu, Jaksa sempat memutar rekaman percakapan Manajer Perizinan Agung Sedayu Group dengan Sanusi.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi enggan menanggapi adanya dugaan keterlibatan dirinya dalam kasus suap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Zonasi dan Tata Ruang Wilayah Pesisir, Pantai Utara, dan Pulau-pulau Kecil. Meski namanya masuk dalam bukti rekaman yang diputar di Sidang Tindak Pidana Korupsi pada Rabu (13/7) kemarin.
"Kan mereka nyebut nama gua, tapi kan bukan suara gua. Silakan tanya ke orangnya. Sudah lah, gua enggak comment aja lah. Gua diam aja lah," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (14/7).
Politisi PDI Perjuangan ini meminta kepada para wartawan untuk menanyakan kebenaran soal adanya keterkaitan dirinya kepada anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi. Sebab, Sanusilah yang menyebut adanya keterlibatan Prasetio dalam pembagian suap reklamasi ini.
"Konfirmasi aja ke dia (Sanusi). Lihat fakta hukum aja. Tanyakan pada Sanusi dong," terangnya.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan ini memastikan dirinya akan hadir dalam persidangan sebagai saksi. Alasannya sebelumnya dia juga selalu memenuhi panggilan yang dilayangkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepadanya.
"Pasti hadir sebagai warga negara Republik Indonesia yang baik," tutup Prasetio.
Sebelumnya dalam persidangan, Jaksa Ali Fikri sempat memutar rekaman percakapan salah satu saksi persidangan, yakni Manajer Perizinan Agung Sedayu Group, Saiful Zuhri alias Pupung, dengan anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi, pada 17 Maret 2016.
Dalam percakapan tersebut, Pupung diduga menjanjikan pemberian uang kepada sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta. Janji tersebut diucapkan agar anggota DPRD DKI Jakarta menghadiri rapat paripurna sehingga jumlah peserta rapat dapat memenuhi syarat pengambilan keputusan terkait rancangan peraturan daerah.
Namun, apabila jumlah peserta rapat paripurna tidak memenuhi syarat pengambilan keputusan, Pupung berencana melaporkan hal tersebut kepada pimpinannya, yakni Chairman Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan.
"Gini, Bang, jadi kalau misalnya nanti jam 14.00 lewat tidak ada apa-apa, saya lapor Bos (Aguan) supaya dia bisa tekan Pak Prasetyo lagi," kata Pupung kepada Sanusi dalam rekaman percakapan yang diperdengarkan di Pengadilan Tipikor.
Dalam penjelasan kepada penyidik KPK, Pupung mengatakan, saat berbicara melalui telepon, Sanusi memastikan bahwa semua masalah dalam pembahasan raperda sudah selesai. Namun, jadwal sidang paripurna tetap mundur dari jadwal seharusnya.
Menurut Pupung, Sanusi mengatakan bahwa sejumlah anggota DPRD DKI merasa resah dan menyampaikan komplain terhadap dirinya. Sanusi sendiri merasa kesulitan mengarahkan para anggota DPRD karena tidak ditugaskan untuk mengatur agar para anggota Dewan menghadiri rapat.
Dalam rekaman pembicaraan selanjutnya, Sanusi mengatakan kepada Pupung bahwa Prasetio Edi bertindak tidak adil dalam membagikan uang bagi anggota DPRD yang lain.
"Iya, itu kan sebenarnya ngebaginya benar-benar kacau balau deh dia (Prasetyo), makannya kebanyakan. Maksud gue, banyak banget bukan kebanyakan, ngerti enggak lo, kayak enggak ada tempat lain," kata Sanusi kepada Pupung dalam rekaman percakapan.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kenapa Nagita muncul di poster kampanye tersebut? Sebagai seorang yang masih ada darah Sulawesi Utara (yaitu) Manado, tentu bangga bisa mewakili daerah untuk membangun," tulisnya. "Namun untuk postingan yang mengatasnamakan saya sebagai Calon Wakil Gubernur, saya menyatakan belum pernah mencalonkan diri atau ajakan untuk mencalonkan," sambungnya.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Baca juga:
Diperiksa KPK, Kadis Tata Air DKI ditanya soal pengadaan pompa air
Utusan Aguan temui Sanusi tanyakan pembahasan Raperda Reklamasi
Suap Raperda Zonasi, JPU akan konfirmasi Sanusi dan Prasetyo
M Sanusi tersangka lagi, Fadli Zon minta KPK jangan tebang pilih
Ini alasan KPK putar rekaman suap raperda di persidangan