Jakarta Banjir Nyaris 2 Meter, Heru Budi: Tanya Lurahnya, yang Penting Bisa Ngalir
Banjir terparah terjadi di Jakarta Timur.
Hujan mengguyur wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Minggu (26/2) hingga Senin (27/2). Kondisi ini membuat sejumlah titik di Ibu Kota tergenang, bahkan nyaris mencapai dua meter.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan akan segera membuat genangan tersebut surut. Namun, ia menyerahkan kewenangan tersebut kepada para lurah.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Bagaimana Heru Budi Hartono ingin menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta? Menurut Heru, kondisi ini perlu dievaluasi bersama. Hal itu disampaikan Heru saat membuka focus group discussion (FGD) terkait penanganan kemacetan di Ibu Kota di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/7). "Hari ini kita kumpul karena tuntutan dari masyarakat untuk diskusikan bagaimana salah satunya mengatasi kemacetan. Banyak masukan-masukan bagaimana kalau jam kerja dibagi. Terutama pada saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak dirlantas. Kalau jam 6 itu seperti air bah. Dari bekasi, Tangerang, Depok, jam yang sama menuju Jakarta."
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Mengapa Heru Budi Hartono berpendapat bahwa pembagian jam kerja bisa mengurangi kemacetan di Jakarta? Menurut Heru, kondisi ini perlu dievaluasi bersama. Hal itu disampaikan Heru saat membuka focus group discussion (FGD) terkait penanganan kemacetan di Ibu Kota di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/7). "Hari ini kita kumpul karena tuntutan dari masyarakat untuk diskusikan bagaimana salah satunya mengatasi kemacetan. Banyak masukan-masukan bagaimana kalau jam kerja dibagi. Terutama pada saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak dirlantas. Kalau jam 6 itu seperti air bah. Dari bekasi, Tangerang, Depok, jam yang sama menuju Jakarta."
-
Apa yang Heru Budi Hartono sebutkan sebagai penyebab utama kemacetan di Jakarta pada pagi hari? Menurut Heru, kondisi ini perlu dievaluasi bersama. Hal itu disampaikan Heru saat membuka focus group discussion (FGD) terkait penanganan kemacetan di Ibu Kota di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/7). "Hari ini kita kumpul karena tuntutan dari masyarakat untuk diskusikan bagaimana salah satunya mengatasi kemacetan. Banyak masukan-masukan bagaimana kalau jam kerja dibagi. Terutama pada saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak dirlantas. Kalau jam 6 itu seperti air bah. Dari bekasi, Tangerang, Depok, jam yang sama menuju Jakarta."
-
Apa yang dijamin Heru Budi terkait TK Gudang Peluru? "Enggak ada. Dari awal enggak ada niatan itu (gusur)," kata Heru Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, memastikan tidak bakal menggusur Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan karena aktivitas revitalisasi taman di kawasan tersebut.
"Ya sebentar. Kita coba segera selesai. Tanya Pak Lurahnya, yang penting kan bisa ngalir ya," kata Heru kepada wartawan di Kalideres, Jakarta Barat, Senin (27/2).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, hingga pukul 13.00 WIB, terdapat 104 RT yang tergenang. Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, genangan terparah terjadi di Jakarta Timur.
Di Kelurahan Bidara Cina terdapat genangan setinggi 180 cm. Kemudian, di Kelurahan Kampung Melayu setinggi 175 cm dan Cawang setinggi 170 cm.
BPBD DKI mengumumkan, Pintu Air Manggarai, Pintu Air Pasar Ikan, dan Pintu Air Karet menjadi status Siaga 3 (Waspada). Sedangkan, Pos Angke Hulu dan Pos Sunter Hulu menjadi Siaga 2 (Siaga).
Isnawa mencatat, hingga pukul 13.00 WIB terdapat 5 ruas jalan dan 104 RT tergenang. Adapun data wilayah terdampak yang masih tergenang adalah sebagai berikut:
Jakarta Barat terdapat 28 RT yang terdiri dari:
Kel. Kembangan Utara
- Jumlah: 2 RT
- Ketinggian: 50 s.d 60 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi
Kel. Kembangan Selatan
- Jumlah: 3 RT
- Ketinggian: 60 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi
Kel. Joglo
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 45 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi
Kel. Tegal Alur
- Jumlah: 3 RT
- Ketinggian: 40 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi
Kel. Rawa Buaya
- Jumlah: 10 RT
- Ketinggian: 40 s.d 120 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Angke
Kel. Kedaung Kaliangke
- Jumlah: 4 RT
- Ketinggian: 70 cm cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Angke
Kel. Duri Kosambi
- Jumlah: 3 RT
- Ketinggian: 80 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & Luapan Kali Pesanggrahan
Kel. Kedoya Selatan
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 30 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi
Kel. Kedoya Utara
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 60 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & Luapan Kali Pesanggrahan
Jakarta Selatan terdapat 19 RT yang terdiri dari:
Kel. Cipulir
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 25 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Pesanggrahan
Kel. Cilandak Timur
- Jumlah: 2 RT
- Ketinggian: 55 s.d 70 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Krukut
Kel. Jati Padang
- Jumlah: 2 RT
- Ketinggian: 45 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan PHB Pulo
Kel. Pejaten Timur
- Jumlah: 3 RT
- Ketinggian: 80 s.d 150 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung
Kel. Kebon Baru
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 65 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung
Kel. Manggarai
- Jumlah: 3 RT
- Ketinggian: 40 s.d 60 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung
Kel. Rawajati
- Jumlah: 4 RT
- Ketinggian: 40 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung
Kel. Pengadegan
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 20 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung
Kel. Kuningan Barat
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 50 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Krukut
Kel. Pela Mampang
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 25 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Krukut
Jakarta Timur terdapat 57 RT yang terdiri dari:
Kel. Cililitan
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 140 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung
Kel. Cawang
- Jumlah: 13 RT
- Ketinggian: 30 s.d 170 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung
Kel. Balekambang
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 100 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung
Kel. Bidara Cina
- Jumlah: 11 RT
- Ketinggian: 40 s.d 180 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung
Kel. Kampung Melayu
- Jumlah: 27 RT
- Ketinggian: 30 s.d 175 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung
Kel. Cipinang Muara
- Jumlah: 3 RT
- Ketinggian: 30 s.d 60 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Sunter
Kel. Jatinegara Kaum
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 20 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Sunter
Jalan Tergenang terdapat 5 ruas jalan:
1. Jl. Pelita Kel. Lubang Buya Kec. Cipayung, Jakarta Timur
Ketinggian 20 cm
2. Jl.Raya Cakung Cilincing Kel.Cakung Barat Titik lebih tepat (PT HOME SAKTI INDONESIA)
Ketinggian 10 cm
3. Jl. Sungai Begog, Kel. Semper Timur, Kec. Cilincing ,Kel. Semper Timur, Jakarta Utara
Ketinggian 30 cm
4. Jl. Sakti VII ( Halaman SDN 02 Pagi), Kel. Petukangan Selatan, Jakarta Selatan
Ketinggian 30 cm
5. Jl. Perumahan Green Garden RW. 04 ( Depan MCD ) Kel. Kedoya Utara , Jakarta Barat
Ketinggian 20 cm
Pengungsi:
- Kel. Kedaung Kaliangke:
25 KK, 93 jiwa di Masjid Jami Al Fudhola
57 KK, 80 jiwa di Mushola At Taubah
- Kel. Kedoya Utara:
31 KK, 72 jiwa di Masjid Al Hidayah.