Jakarta masih kekurangan pasokan air bersih
Agar permasalahan ini tidak terus berlanjut, PAM Jaya akan meminta tambahan air baku dari Jati Luhur
Direktur Utama PT Perusahaan Air Minum Daerah (PAM) Jaya Erlan Hidayat menyebut bila pasokan air baku dari permukaan air di Jakarta masih kurang. Sehingga untuk menyuplai kekurangan tersebut, pihaknya menggunakan air tanah.
"Selama ini untuk mengisi kekurangan itu salah satunya ya dari air tanah," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/5).
Berdasarkan data, PDAM Jaya saat ini hanya mampu menyuplai pasokan air baku itu sebesar 18.000 liter per detik. Idealnya yang dibutuhkan warga ibu kota mencapai 21.500 liter perdetik, artinya saat ini masih mengalami kekurangan 3.500 liter per detik.
Agar permasalahan ini tidak terus berlanjut, Badan Usaha Milik Daerah ini akan meminta tambahan air baku dari Jati Luhur. Nantinya, air tambahan tersebut akan di tampung di kawasan Buaran 3, Jakarta Timur.
Erlan menjelaskan, terkait penampungan air, itu merupakan proyek Pemerintah Pusat yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Rencananya penampungan air ini akan beroperasi tiga tahun lagi.
"Paling enggak mengangkat dari 60 persenan pelayanan ke sekitar 75 hingga 77 persen. Besar itu," tutupnya.