Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
- Blusukan ke Perkampungan, Polisi Ajak Warga Pelalawan Cegah Hoaks dan Jangan Golput
- 33 Tahun jadi Polisi, Curhat Jenderal Bintang 2 Tak Lama Lagi Menjadi Warga Sipil Ramai Dikomentari
- Polisi Gencar Patroli Siber Antisipasi Serangan Hoaks Terkait Pemilu
- Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri
Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto meminta masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan di Pemilu 2024.
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu.
Pesan itu disampaikan Karyoto saat meresmikan bedah rumah warga di Kelurahan Bukit Duri, Tebet Jakarta Selatan, Senin (15/1).
"Saya mengingatkan kepada masyarakat bahwa titip menjelang pemilu jangan saling ribut," kata Karyoto.
Karyoto mengatakan, simpatisan atau pendukung dipersilakan untuk mensosialisasikan capres maupun caleg pilihannya kepada masyarakat.
Namun, yang perlu digarisbawahi gunakan cara-cara yang baik dan tidak melanggar aturan hukum.
"Memilih itu hanya kita datang memilih suara, nyoblos. Kalau mau memengaruhi silakan memengaruhi dengan cara-cara yang baik. Diskusi dan lain-lain, tapi jangan mengancam, mengintimidasi jangan memfitnah," ujar Karyoto.
Di sisi lain, Karyoto mengajak masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial.
Jangan sampai menyebarkan informasi bermuatan bohong atau fitnah. Karena bisa berurusan dengan polisi.
"Ini kadang-kadang kita enggak tahu, tiba-tiba orang di suatu tempat datangi polisi banyak. Enggak tahunya dia memfitnah orang melalui media sosial, WhatsApp. Sudah kita hidup susah, pas fitnah orang ditangkap polisi. Jangan lah ya," ujar Karyoto.
Karyoto mengatakan, pemilu adalah pesta artinya harus bahagia. Dengan pesta itu diharapkan menghasilkan calon-calon legislatif yang berprestasi untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Dan yang kita harapkan, pemilu hanya satu hari, tapi memang kelanjutannya agak panjang. Karena ada penghitungan dan itulah yang kadang-kadang kita sedikit ada gangguan bahwa ada tuduhan-tuduhan yang sifatnya kecurangan," ujar Karyoto.