Kampanye ditolak, Polda Metro minta jadwal masing-masing paslon
Kampanye ditolak, Polda Metro minta jadwal masing-masing paslon. Pihak kepolisian jarang sekali mendapatkan laporan soal agenda kampanye.
Aksi blusukan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Ahok-Djarot sempat diwarnai kericuhan lantaran penolakan dari warga yang daerahnya dikunjungi. Hingga akhirnya Tim Sukses (Timses) nya melaporkan hal tersebut ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Dalam hal ini, pihak Polda Metro Jaya meminta agar timses pemenangan dari masing-masing paslon, sebaiknya segera menyerahkan agenda kampanye nya ke pihak kepolisian. Pasalnya, pihak kepolisian jarang sekali mendapatkan laporan soal agenda kampanye.
"Jujur saja sampai sekarang kami belum pernah mendapatkan jadwal rencana kampanye oleh paslon. Itu belum ada," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (10/11).
Sebab, menurut Awi, dengan adanya jadwal tersebut pihaknya akan memperketat penjagaan dengan maksimal.
"Sehingga sebenarnya tidak ter-update. Maunya kita sebenarnya dari KPU mengeluarkan jadwal itu, sehingga kita betul-betul persiapkan. Itu sebagai bahan evaluasi kita bersama," harapan dia mewakili pihak kepolisian.
Atas itu semua, lanjut Awi, dengan adanya penolakan di pelbagai tempat terhadap salah satu pasangan calon. Akan menjadi bahan pertimbangannya kelak.
"Kita selalu adakan evaluasi terkait dengan pengamanan. Memang hari ini juga kita mau evaluasi dengan Bawaslu. Saya sendiri mau datang," pungkas Awi.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
Baca juga:
Ahok-Djarot 4 kali didemo, Bawaslu diminta tak cuma duduk di kantor
Brimob jaga ketat blusukan Djarot di Kembangan Utara
Kampanye di Kembangan Jakbar, Djarot diusir warga
Saat warga mendemo dan mengusir, ibu ini meminta Djarot sabar
Djarot tak takut elektabilitas menurun karena ditolak warga
Tim sukses Ahok-Djarot laporkan penolakan warga ke Bawaslu
Warga yang tolak Ahok kampanye bisa dipidana