Kapolda Metro sebut sianida pernah dipakai teroris untuk polisi
"Dulu tahun 2009-2010 pernah kita tangkap dan divonis," kata Irjen Tito.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti telah mengeluarkan telegram dengan Nomor: STR/11/2016/ROOPS. Telegram tersebut berisi imbauan kepada pihak kepala polisi satuan daerah agar lebih berhati-hati dengan ancaman terorisme. Di mana terorisme akan mencampurkan sianida di dalam makanan yang akan dimakan oleh petugas lapangan karena terinspirasi kasus Mirna Wayan Salihin.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengaku belum menerima telegram tersebut. Namun, menurutnya modus kejahatan seperti itu sudah lama dilakukan kelompok teroris bahkan pernah jatuh korban.
"Saya tidak terima telegram. Saya hanya terima info dari Densus. Itu bukan modus baru. Dulu tahun 2009-2010 pernah kita tangkap dan divonis," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (17/2).
Dalam kasus itu, pelaku telah memasukkan racun ke dalam minuman. Kasus itu juga telah disidang.
"Sudah ditangkap dan sidang terbuka juga waktu itu," ujarnya.
Meski demikian, dia meminta seluruh anak buahnya tetap waspada agar imbauan itu tidak benar-benar terjadi kembali.
"Saya hanya mengantisipasi dan sudah kita sampaikan kepada seluruh anggota," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengimbau kepada kepala polisi satuan wilayah di daerah untuk lebih waspada terhadap ancaman kelompok teroris. Pesan Kapolri itu tertuang dalam telegram Nomor: STR/11/2016/ROOPS.
Dalam telegram itu, Jenderal Badrodin bahwa ada rencana kelompok teroris melakukan aksinya dengan memberi atau mengirim makanan sudah dicampur dengan sianida dengan sasaran anggota Polri yang melaksanakan tugas di lapangan dan Mako Polri. Aksi itu menurut Badrodin terinspirasi kasus kematian I Wayan Mirna Salihin yang diduga diracun rekannya, Jessica Kumala Wongso saat tengah meminum kopi di kawasan Mal Grand Indonesia.
Badrodin meminta kepala polisi satuan wilayah di daerah untuk mengingatkan anggotanya yang bertugas di lapangan ataupun Mako Polri akan adanya rencana aksi kelompok teroris tersebut. Kapolri mengimbau setiap Kapolda mengingatkan anggotanya agar tak mudah menerima pemberian saat makan di warung oleh orang tak dikenal.
Setiap polisi di daerah pun diminta Kapolri untuk mensosialisasikan informasi aksi kelompok teror itu kepada masyarakat. Agar masyarakat memiliki daya cegah dan tangkal terhadap modus baru kelompok teroris ini.
Baca juga:
Ancaman racun sianida, polisi di Samarinda gusar nongkrong di warkop
Polri sebut info ancaman racun teroris diperoleh dari intelijen
Kasus pembunuhan Mirna dan teror sianida ke polisi
Teror sianida, Polda Bali sisir toko obat dan apotek
Polisi diancam racun sianida oleh teroris, Polda Riau parno
Polisi siaga 1 hadapi teror sianida
Biasa ngebom, mungkinkah teroris teror polisi dengan racun sianida?
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Mengapa anggota Polri ini diwisuda di Turki? Dia bersama 86 peserta didik internasional menjalani wisuda usai mengikuti kegiatan Capacity Building “The First Level Police Chief Training and The Non Thesis Master Degree” selama dua tahun.
-
Siapa saja anggota Polri yang diwisuda di Turki? Tiga personel Polri menjalani wisuda di Turkish National Police Academy (TNPA) yang dipimpin langsung oleh Presiden Recep Tayyip Erdoğan. Tiga Polri itu ada, Ipda Regina Setiawan dari Polda Kepri, Bripka Hilman Lasmana dari Polda Jawa Barat, dan Briptu Tiara Nissa Zulbida dari Polda Jawa Timur.
-
Siapa yang memberikan apresiasi kepada Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Siapa Pocut Baren? Sosok pahlawan dan ulama wanita dari Serambi Mekkah ini begitu besar tekad dan kegigihannya dalam melawan Belanda demi mempertahankan tanah kelahirannya.
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.