Kasus kericuhan di MOI, 9 anggota FBR mulai disidang hari ini
Kericuhan pada 29 Mei lalu diduga karena rebutan lahan parkir.
Pengadilan Negeri Jakarta Utara menggelar sidang perdana terkait kericuhan yang terjadi di Mall of Indonesia (MoI), Kelapa Gading, pada 29 Mei lalu. Sembilan anggota Front Betawi Rempug (FBR) duduk di kursi pesakitan karena diduga sebagai pelaku perusakan.
Sidang yang baru berjalan beberapa menit lalu, tampak dijaga puluhan personel keamanan dari Polres Metro Jakarta Utara (Jakut) dan Polsek Tanjung Priok
"Untuk perkuatan pengamanan sidang FBR, kami siapkan 1 SSK pasukan dari polres gabungan polsek," kata Kapolsek Tanjung Priok, Kompol Tumpak Simangunsong, kepada wartawan di PN Jakarta Utara, Rabu (16/9).
Dalam pengamanan ini, Simangunsong menjelaskan, para personel tidak dibekali dengan senjata tajam khusus. Dirinya yakin sidang berjalan dengan kondusif tanpa kericuhan.
"Ngapain, saya rasa pengamanan yang ada sudah kondusif. Jadi, tidak butuh perlengkapan pengamanan tambahan," paparnya.
Tak lama kemudian, tampak hadir kesembilan tersangka dari rumah tahanan dan memasuki ruang sidang untuk mendengarkan pembacaan dakwaan oleh hakim ketua.
Terkait kasus itu, usai penyerangan dilakukan polisi mengamankan 12 tersangka yang diduga terlibat dalam bentrokan antara oknum anggota FBR versus sekuriti MOI, dengan sembilan di antaranya berasal dari FBR, dan sisanya 3 orang lagi dari sekuriti MOI.
Anggota FBR ditetapkan sebagai tersangka karena kasus ricuh MOI, terkait dugaan penganiayaan yang mengacu pada pasal 170 KUHP. Sedangkan, sekuriti MOI ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penghasutan terhadap anggota FBR, sesuai pasal 160 KUHP.
Baca juga:
7 Anggota FBR diamankan buntut bentrok sama warga di Pasar Gembrong
Ahok sebut tawuran di Pasar Gembrong karena ormas kuasai parkir liar
Lurah Cipinang instruksikan ronda, cegah FBR & warga kembali bentrok
Amuk Betawi Rempug di Pasar Gembrong
Polisi amankan samurai milik anggota FBR di Pasar Gembrong
Polisi janji tindak anggota FBR yang serang warga di Pasar Gembrong
Pasca bentrok FBR dan warga, aktivitas Pasar Gembrong kembali normal
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).