Kecelakaan maut bonceng lima di Cilincing bikin polisi pusing
Penyebab utama sering terjadinya kecelakaan di kawasan tersebut akibat kondisi jalan yang buruk.
Aksi nekat Sony Lesmana (39) yang memboncengi empat anaknya hingga berujung maut di Jalan Raya Cakung Cilincing, Jakarta Utara, Senin (8/12) lalu, ternyata membuat pusing pihak polisi lalu lintas Jakarta Utara.
Kanit Laka Satwil Lantas Polres Jakarta Utara, AKP Heri Amran mengakui, wilayah Cilincing memang rawan kecelakaan. Menurutnya, penyebab utama sering terjadinya kecelakaan di kawasan tersebut akibat kondisi jalan yang buruk.
"Wilayah Cacing (Cakung Cilincing) ini memang rawan kecelakaan. Struktur jalan di sana itu banyak lubangnya dan banyak dilintasi oleh truk-truk besar. Anehnya ini naik motor sampai lima (orang) lho," kata Heri Amran di kantornya, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara, Selasa (9/12).
Menurut Heri, Sony yang saat kejadian mengendarai sepeda motor Yamaha Vega ZR bernomor polisi B 3303 TDO telah menyalahi aturan lalu lintas dengan melawan arah.
"Dia (pengendara) lawan arah saat mau lewat jalan memutar dan posisinya berlawanan dengan truk trailer. Terus dia terkena lubang dan terjatuh, dia jatuh ke sebelah kiri. Saat dia jatuh langsung truk lewat, itu nggak beberapa lama saat dia jatuh, hitungan detik aja," jelas Heri.
Heri menyayangkan, tindakan nekat Sony yang membonceng empat anaknya membuat polisi berada di posisi tersudutkan.
"Ini bikin kita (polisi) sakit kepala, kerena kita bakal dianggap nggak mampu membina masyarakat. Padahal kita sudah selalu melakukan edukasi keselamatan dalam berkendara," keluhnya.
Lanjutnya, kecelakaan terjadi pada pukul 11.30 WIB. Waktu tersebut biasanya memang rawan kecelakaan di wilayah Cilincing.
"Memang waktu kejadian pukul 11.30 WIB, itu jam rawan kecelakaan, banyak yang mau makan sianglah. Jadwal mau salat, mau ishoma," tandasnya.
Akibat insiden ini, Sony bersama dua anaknya yaitu Stanley dan Jovan kehilangan nyawa.