Keluh Kesah Warga Kalideres soal Keberadaan Para Pencari Suaka
"Ya saya juga rindu mereka dapat lokasi yang layak untuk tinggal, yang cocok. Lihat saja sekarang, baju, celana, dijemur kan enggak bagus diliatnya," ujarnya.
Warga sekitar eks Kodim Kalideres merasa terganggu selama dua bulan pencari suaka itu hadir. Apalagi sering terjadi kericuhan, menyebabkan warga sekitar berwaspada.
Warga sekitar eks Kodim Kalideres sudah beberapa bulan tidak membuka toko, mereka takut toko tempat mencari nafkah akan diganggu oleh para pengungsi asing itu.
-
Di mana Sumpah Pemuda diikrarkan? Sumpah Pemuda tercipta pada tahun 1928 sebagai hasil dari Kongres Pemuda II yang diadakan di Jakarta.
-
Kapan Sumpah Pemuda diikrarkan? Setiap tanggal 28 Oktober selalu diperingati sebagai hari yang sangat bersejarah bagi para pemuda di Indonesia. Ya, hari itu biasa dikenal sebagai Hari Sumpah Pemuda. Pada tahun 2023 ini, Sumpah Pemuda akan masuk pada tahun yang ke-95 sejak pertama kali diucapkan pada 1928.
"Saya pribadi merasa terganggu sekali. Kalau saya buka toko, saya liat mereka udah pasang tenda di depan toko saya, yaa kita usir kadang suka enggak mau," kata salah satu warga yang rumahnya dijadikan tempat les dan warung kepada merdeka.com, Sabtu (31/8).
Menurut warga yang tinggal di depan eks Kodim Kalideres tersebut, ia merasa tidak nyaman dengan keberadaan pencari suaka. Ia mengatakan, pencari suaka itu suka mengetuk pintu rumahnya untuk meminjam charge hp dan untuk MCK.
"Saya enggak kasih, soalnya di sini air kan bayar, terus mereka yang mau mandi kan enggak cuma satu orang. Air saja sekarang ini lagi dimatiin," katanya.
Warga yang sekaligus menjadi guru les ini, menjelaskan para pencari suaka sering menjadikan warga sebagai mata pencaharian dalam mencari kebutuhan mereka seperti mandi, cuci baju, dan kebutuhan untuk bayi maupun pribadi.
Guru les yang enggan disebutkan namanya, bercerita selama adanya pencari suaka itu, anak-anak yang les di tempatnya, harus dijemput dari gang, sebelum sampai ke tempat les. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya ketakutan kepada anak-anak yang datang les.
"Ya saya juga rindu mereka dapat lokasi yang layak untuk tinggal, yang cocok. Lihat saja sekarang, baju, celana, dijemur kan enggak bagus diliatnya," ujarnya.
Ia pun mengharapkan pemerintah segera memberikan tempat yang layak untuk para pencari suaka, sehingga warga sekitaran sini juga dapat mencari nafkah seperti hari-hari biasanya.
Adapun pedagang gulali, yang sudah lama berjualan di sekitaran eks Kodim Kalideres menanggapi pencari suaka tersebut.
"Saya pribadi sebenarnya terganggu si enggak, cuma mereka kan suka nongkrong di trotoar terus enggak bilang permisi, yaa enggak ada sopan santunnya gitu," ujar Pedagang gulali kepada merdeka.com, Sabtu (31/8).
Kurangnya bersosialiasi pencari suaka kepada warga disekitaran eks Kodim Kalideres menyebabkan pemikiran yang negatif terhadap pencari suaka itu.
sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan pemindahan, rencana itu pun telah dilakukan mulai Kamis (29/8).
Reporter Magang:Chicilia Inge
Baca juga:
Anies: DKI Hanya Bantu, Pengelolaan Pencari Suaka ada di UNHCR dan Pusat
Pencari Suaka di Kalideres Dipindahkan ke Tebet
Anies Soal Pencari Suaka: Keputusan Ada di Pemerintah Pusat
Nasib Tak Jelas, Ratusan Imigran di Makassar Kembali Demo Kantor UNHCR
Akan Hentikan Bantuan, Pemprov DKI Ingatkan UNHCR Soal Nasib Pencari Suaka
Pemprov DKI Setop Bantuan Makanan ke Pencari Suaka, Ini Langkah UNHCR