Kemensos sebut 5.000 pengemis masuk Jakarta saat Ramadan
Para pengemis musiman itu biasanya berkumpul di sekitar masjid yang tempat orang banyak beribadah.
Kementerian Sosial mencatat sekitar 5.000 pengemis musiman masuk ke wilayah DKI Jakarta ketika masuk bulan Ramadan. Kebanyakan pengemis musiman itu berasal dari Jawa Barat, sebagian dari kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa, Jawa Timur dan dari Lampung.
"Dari pengalaman tahun-tahun lalu, penambahan pengemis musiman tinggi, bisa sampai 5.000 yang masuk ke Jakarta menjelang puasa," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Kemensos Sonny W Manalu seperti dikutip dari Antara, Kamis (9/6).
Penanganan pengemis musiman itu disebutnya memerlukan cara yang represif melibatkan aparat Satpol PP dan kepolisian karena kadang keberadaan mereka meresahkan.
"Caranya mereka harus dipulangkan paksa. Kita sudah lakukan ini misalnya Pemda DKI Jakarta memulangkan mereka dengan bus saat puasa dan kita bantu itu," katanya.
Para pengemis musiman itu biasanya berkumpul di sekitar masjid yang tempat orang banyak beribadah dengan harapan mereka memberikan sedekah.
Menurut Sonny, penanganan pengemis musiman itu seharusnya dilakukan dari hulu yaitu dari daerah asal mereka.
Pemerintah daerah asal seharusnya melakukan pencegahan misalnya dengan membuat program padat karya menjelang Ramadhan sehingga warganya tidak ada yang pergi ke daerah lain untuk mengemis.
Dengan padat karya, pemda menyiapkan lapangan kerja mencegah mereka mengemis di daerah lain.
Menurut Sonny beberapa daerah sudah menerapkan itu tapi tidak berpengaruh signifikan.
"Karena memang ada beberapa daerah yang kulturnya seperti itu, bahkan ada yang orang tuanya memang mendukung. Kita tahu karena mereka ini berkelompok dan ada satu keluarga yang mengemis," ujar Sonny.