Kerugian perampokan di 'taksi putih' capai Rp 30 juta
Korban perampokan masih dalam konseling menghilangkan trauma.
Polisi menyatakan kerugian korban perampokan di sedan putih serupa Express Taxi mencapai puluhan juta. Korban pun saat ini masih dalam keadaan trauma.
"Korban masih dalam konseling menghilangkan trauma. Kerugian (perampokan) SCBD cukup besar, Rp 30 juta lebih," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Jumat (5/12).
Menurutnya, kepolisian pun telah mengimbau agar masyarakat ikut membantu mengungkap sindikat perampok berkedok armada taksi ini. Jika ada tetangga sekitar yang membawa sedan putih mencurigakan diharapkan melapor ke pos polisi terdekat.
"Orang Jakarta dan sekitarnya apabila ada yang mirip dengan mobil-mobil taksi warna putih sering dibongkar pasang bisa lapor ke kepolisian terdekat atau Polda Metro Jaya. Di bengkel-bengkel tertentu yang suka menurunkan tanda-tanda taksi terutama yang warna putih," terang dia.
Lanjut dia, kepolisian pun menyarankan agar setiap taksi yang beroperasi bernaung dalam badan usaha yang jelas. Maka dari itu, sebaiknya taksi per orangan pun ikut masuk keanggotaan dalam sebuah manajemen usaha jasa angkutan.
"Kita juga sarankan, taksi per orangan dimasukkan ke taksi yang sudah ada manajemennya. Taksi masih pergi dan pulang ke rumah juga dipertanyakan," pungkas dia.
Seperti diberitakan, perampokan dalam taksi putih ini sempat bikin heboh lini masa jejaring sosial. Kabar tersebut dengan cepat menyebar di media sosial seperti Facebook, Twitter hingga Path.
"Info dr teman adik yg bekerja di Express Taxi bahwa saat ini Taxi Express dg No Pintu DP 8012 atau plat polisi ( B 1433 ZTA ) dan BD 6075 ( B 1733 KT ) sedang dikuasai perampok, mhn di infokan kpd rekan2 yg suka mengendarai taxi."
Kabar tersebut coba dikonfirmasi salah seorang netizen ke akun Twitter Express Taxi, @Express_Group.
"Taksi express dgn no pintu DP 8012 plat no B 1433 ZTA. Dan BD 6075 plat no B 1733 KT sdg dikuasai perampok,apa betul?" tulis akun @kenrama, Rabu (3/12).
"Selamat siang @kenrama Untuk saat ini laporan telah kami terima dan pihak Express group bersama pihak berwenang sedang menyelidiki kasus ini," jawab @Express_Group.