Ketemu Djarot, OSIS se-Jakarta curhat tak ada dana gelar kegiatan
Djarot mengusulkan orangtua siswa urunan agar kegiatan tetap bisa berjalan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan memperlonggar aturan terkait larangan adanya pungutan di sekolah. Sebab banyak keluhan yang masuk kepada dirinya terkait matinya beberapa kegiatan di sekolah.
Pernyataan ini disampaikan usai Djarot bertemu dengan perwakilan Organisasi Siswa Intra Sekolah (Osis) se-Jakarta. Mereka mengeluhkan banyaknya kegiatan tidak dapat dilakukan lantaran tidak adanya dana.
"Mereka berani mengutarakan apa yang menjadi keresahan di sekolahnya. Keresahan yang disampaikan bukan hanya di gurunya, tetapi juga siswanya. Ketika mereka merasa terhambat untuk melakukan suatu kegiatan, karena sama sekali dilarang untuk menarik pungutan," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/4).
Menurutnya, tidak ada masalah bila orangtua murid ingin membantu pendanaan untuk pengembangan pendidikan dan karakter para peserta didik. Sebab dirinya mengetahui betapa sulitnya menyelenggarakan kegiatan tanpa ada bantuan dana.
"Padahal, menurut saya, kalau itu untuk kegiatan pengembangan mereka (siswa), tidak tercover oleh sekolah, kenapa tidak orangtua bergotong royong. Kalau ada yang nggak mau, ya nggak apa-apa," ungkapnya.
Djarot menegaskan, orangtua peserta didik boleh urunan atau bergotong royong membantu biaya kegiatan pendidikan di sekolah yang tidak tercover anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Biaya Operasional Pendidikan (BOP).
"Asalkan tidak ada paksaan dan bukan diwajibkan ya, tetapi sukarela. Kalau ada satu orangtua yang tidak mau membantu ya jangan dimusuhi, jangan diancam anaknya dikasih nilai jelek. Itu tidak boleh," tutupnya.
Baca juga:
Wagub DKI persilakan orangtua siswa patungan buat kegiatan sekolah
Sejak 'pisah ranjang', Ahok dan Djarot tak lagi harmonis
Para pelajar ini memilih menikah dari pada ikut UN
Video siswi SMA di Bandung merokok di sekolah bikin heboh
Pemegang KJP dapat Rp 1,5 per bulan buat kuliah di seluruh Indonesia
Pendidikan Indonesia jadi fokus utama lawan tenaga kerja asing
Mantan dekan IPB curhat, anaknya dibully karena jujur mengerjakan UN
-
Apa yang dilakukan Djamaluddin Adinegoro untuk menyiasati larangan menulis saat sekolah? Untuk menyiasatinya, ia menggunakan nama samaran 'Adinegoro' hingga menjadi identitasnya yang baru. Dengan nama itu, dirinya berhasil menyalurkan bakatnya dalam menulis lalu dipublikasikan tanpa diketahui oleh siapapun.
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Siapa yang tampil di panggung acara sekolah? Kedua putri mereka, Megu dan Mishka, tampil memukau di panggung acara sekolah.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Siapa yang pindah sekolah? Melansir dari akun fristymayangdewi, seorang siswa bernama Ucok terpaksa pindah sekolah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dunia.