Kinerja mengecewakan, Dirut Bank DKI dipecat Ahok
Posisi Dirut Bank DKI kini dijabat oleh Kresno Sediarso.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mencopot Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono dari jabatannya, dan menggantinya dengan mantan Direktur Teknologi dan Operasional Bank Mandiri, Kresno Sediarso. Perombakan ini merupakan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank DKI, pada Rabu (17/6) kemarin.
Perombakan dilakukan dengan alasan karena performa Bank DKI di tahun 2014 mengalami penurunan drastis.
"Kinerja Bank DKI menurun signifikan, terlihat dari tingginya rasio kredit yang bermasalah. Gubernur butuh orang baru yang bisa membawa Bank DKI berlari kencang dan bisa naik ke BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha) 4," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) DKI Jakarta, Catur Laswanto, kepada merdeka.com, Kamis (18/6).
Dirinya berharap pengganti Eko sebagai Dirut Bank DKI ini mampu mengembangkan kembali Bank milik Pemprov DKI tersebut. Dirinya yakin, pengganti direksi dan komisaris Bank DKI yang sebagian besar diambil dari profesional bank ternama ini, memiliki rekam jejak yang baik.
"Saya ingin tegaskan komitmen Gubernur, semuanya tentu ingin kinerja bisnis Bank DKI baik," ujarnya.
Diketahui, jajaran komisaris Bank DKI yang diganti antara lain, Hasan Basri Saleh selaku Presiden Komisaris, diganti oleh Honggo Widjojo Kangmasto. Sementara Sarwanto dan Ahdi Jumhari Luddin diangkat sebagai Komisaris Independen.
Selain itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI (BPKAD DKI) Heru Budi Hartono, ditunjuk menjadi Komisaris Bank DKI. Sementara Agus Prastowo dipercaya menjabat Direktur Kepatuhan, serta jajaran Direktur Bank DKI lainnya ditempati oleh Martono Soeprapto, Sigit Prastowo, Antonius Widodo Mulyono, serta Farel Tia Silalahi.