Macet Jakarta Peringkat 29 Dunia, Pengaturan Jam Kerja jadi Solusi Tepat?
Menggeser jam pulang kerja hanya menjadi solusi sementara saja. Karena kemacetan sebenarnya bisa dikurangi secara lebih masif apabila masyarakat beralih ke angkutan umum.
Kemacetan Jakarta berada di posisi 29 dari 389 kota di dunia berdasarkan data Tomtom Traffic Index. Padahal sebelumnya, Jakarta masih berada di posisi 46.
Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, Ellen Sophie Wulan Tangkudung menilai pengaturan jam pulang kerja lebih awal selama Bulan Ramadan memang cukup membantu mengurangi volume kendaraan di ruas jalanan Jakarta. Tetapi, solusi itu hanya bersifat sementara.
-
Bagaimana Heru Budi Hartono ingin menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta? Menurut Heru, kondisi ini perlu dievaluasi bersama. Hal itu disampaikan Heru saat membuka focus group discussion (FGD) terkait penanganan kemacetan di Ibu Kota di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/7). "Hari ini kita kumpul karena tuntutan dari masyarakat untuk diskusikan bagaimana salah satunya mengatasi kemacetan. Banyak masukan-masukan bagaimana kalau jam kerja dibagi. Terutama pada saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak dirlantas. Kalau jam 6 itu seperti air bah. Dari bekasi, Tangerang, Depok, jam yang sama menuju Jakarta."
-
Apa yang Heru Budi Hartono sebutkan sebagai penyebab utama kemacetan di Jakarta pada pagi hari? Menurut Heru, kondisi ini perlu dievaluasi bersama. Hal itu disampaikan Heru saat membuka focus group discussion (FGD) terkait penanganan kemacetan di Ibu Kota di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/7). "Hari ini kita kumpul karena tuntutan dari masyarakat untuk diskusikan bagaimana salah satunya mengatasi kemacetan. Banyak masukan-masukan bagaimana kalau jam kerja dibagi. Terutama pada saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak dirlantas. Kalau jam 6 itu seperti air bah. Dari bekasi, Tangerang, Depok, jam yang sama menuju Jakarta."
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Mengapa Heru Budi Hartono berpendapat bahwa pembagian jam kerja bisa mengurangi kemacetan di Jakarta? Menurut Heru, kondisi ini perlu dievaluasi bersama. Hal itu disampaikan Heru saat membuka focus group discussion (FGD) terkait penanganan kemacetan di Ibu Kota di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/7). "Hari ini kita kumpul karena tuntutan dari masyarakat untuk diskusikan bagaimana salah satunya mengatasi kemacetan. Banyak masukan-masukan bagaimana kalau jam kerja dibagi. Terutama pada saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak dirlantas. Kalau jam 6 itu seperti air bah. Dari bekasi, Tangerang, Depok, jam yang sama menuju Jakarta."
-
Apa yang dijamin Heru Budi terkait TK Gudang Peluru? "Enggak ada. Dari awal enggak ada niatan itu (gusur)," kata Heru Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, memastikan tidak bakal menggusur Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan karena aktivitas revitalisasi taman di kawasan tersebut.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
"Sejak pekan pertama Ramadan, bisa diamati kemacetan terjadi sebelum waktu berbuka puasa. Hal itu terjadi sebagian besar karena range waktu yang sempit antara jam pulang pulang kerja dan waktu berbuka puasa," kata Ellen saat dihubungi Antara pada Kamis, (6/4). Demikian dikutip dari Antara.
Ellen mengatakan, tingkat kemacetan di wilayah perkantoran memang bisa dikurangi jika perusahaan melakukan perubahan jam kerja pegawai. Misalnya dengan waktu pulang yang lebih cepat agar para pegawai bisa berbuka puasa di rumah.
"Beberapa kantor menyiasatinya dengan menggeser pola jam kerja,misalnya pulang jam tiga sore. Menurut saya solusi yang dibuat oleh kantor-kantor yang menggeser jam pulang kantornya lebih awal sudah efektif."
Kendati demikian, menggeser jam pulang kerja hanya menjadi solusi sementara saja. Karena kemacetan sebenarnya bisa dikurangi secara lebih masif apabila masyarakat beralih ke angkutan umum.
"Namun ada satu solusi klasik yang masih relevan, yakni menggunakan angkutan umum. Pada momen Bulan Ramadhan seperti ini, kereta dan TransJakarta bisa menjadi solusi kemacetan yang efektif," tutup Ellen.
Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya menyebutkan kemacetan selama Ramadan khususnya menjelang waktu berbuka puasa di DKI Jakarta masih relatif normal.
"Masih normal. Karena kan aktivitas saja. Bukan karena ada hambatan. Bukan karena, misalnya yang menghalangi tidak ada," Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman.
Latif menjelaskan pihaknya telah berusaha untuk mengantisipasi kemacetan yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta dengan melakukan pengaturan lalu lintas di titik-titik rawan pada jam macet menjelang buka puasa.
"Ya tentu (antisipasi), kita menggelar personel lebih awal. Sudah kita jalankan," katanya.
(mdk/lia)