Riset: Seminggu Kerja Lebih dari 54 Jam Bepotensi Cepat Meninggal
Bahkan, penelitian tersebut mengaitkan kematian 750.000 per tahun akibat bekerja telalu lama.
Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan hasil temuan terkait dampak negatif dari bekerja terlalu lama. Katanya, orang yang bekerja lebih dari 54 jam dalam sepekan berisiko tinggi mengalami kematian dini.
Bahkan, penelitian tersebut mengaitkan kematian 750.000 per tahun akibat bekerja telalu lama.
Mengutip dari Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Environment International, Kamis (26/9), penelitian memeriksa data dari berbagai negara di seluruh dunia. Fokus utama penelitian adalah dampak jam kerja panjang yakni 55 jam atau lebih per minggu terhadap kesehatan dan tingkat kematian.
Hasil penelitian ini menunjukkan jam kerja yang berlebihan meningkatkan risiko kematian akibat berbagai faktor kesehatan.
Ternyata Ini Penyebab Kematian Akibat Jam Kerja Berlebihan
Penelitian tersebut mengungkap ada penyebab utama bekerja terlalu lama dapat mengurangi umur seseorang:
1. Peningkatan Hormon Stres:
Bekerja terlalu banyak memicu peningkatan hormon stres, seperti kortisol, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung dan sistem kekebalan tubuh.
2. Perubahan Perilaku:
Bekerja berlebihan juga dapat memengaruhi kebiasaan hidup seseorang, seperti:
- Kurang Tidur: orang yang bekerja terlalu lama sering kali tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
- Kurangnya Aktivitas Fisik: mereka cenderung jarang berolahraga.
- Pola Makan Tidak Sehat: waktu makan tidak teratur dan konsumsi makanan tidak sehat sering kali terjadi.
- Merokok dan Konsumsi Alkohol: stres akibat pekerjaan juga dapat mendorong individu untuk merokok atau mengonsumsi minuman keras secara berlebihan.
Rata-Rata Jam Kerja Pekerja di Indonesia
Temuan ini menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kesehatan. Bekerja terlalu lama tidak hanya meningkatkan risiko kesehatan, tetapi juga dapat berdampak signifikan pada harapan hidup yang berisiko meninggal dunia.
Sehingga, mngelola stres dan memperbaiki gaya hidup adalah kunci untuk mengurangi risiko yang terkait dengan jam kerja yang berlebihan.
Lantas, bagaimana dengan jam kerja di Indonesia?
Jam kerja merupakan salah satu indikator penting yang menggambarkan kondisi kehidupan, juga work-life balance pekerja.
Menurut data International Labour Organization (ILO), rata-rata durasi jam kerja di Indonesia yakni 40 jam/minggu. Angka tersebut jadi yang terpendek kedua di Asia Tenggara.
Meski begitu, ILO juga mencatat sebanyak 22 persen pekerja di Indonesia bekerja lebih dari 49 jam/minggu. Kondisi yang masuk 'excessive working limit' menurut klasifikasi ILO.