Menengok Kawasan Park and Ride Thamrin yang Bakal Ditutup Gubernur Anies
Hari ini, Rabu(3/9), tak seperti biasanya. Ada beberapa titik yang kosong di lahan luas itu. Padahal sehari-harinya, kantong parkir itu dipadati kendaraan. Bahkan tak jarang membuat petugas yang mengatur kewalahan.
Di tanah luas yang menjadi park and ride kawasan Thamrin, terparkir puluhan mobil, motor, dan bus. Lokasi ini memang strategis, karena berada di tengah gedung perkantoran kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Tarifnya juga terjangkau. Kendaraan roda dua hanya membayar Rp 2.000, untuk mobil Rp 5.000 dan Rp 8.000. Tarif itu berlaku flat satu hari penuh.
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Mengapa Anies Baswedan diajak oleh Prabowo Subianto untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta? Alih-alih terus menjadi menteri, Anies diajak oleh Prabowo Subianto untuk mencalonkan diri bersama Sandiaga Uno dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
-
Siapa yang dituduh oleh Jokowi telah menjegal pencalonan Anies di Pilgub Jabar? Saya kan ditudang-tuding, kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding," ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Mengapa PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta? Meski pernah menjadi kompetitor di Pilpres, PDIP belakang mulai rajin memuji Anies sebagai sosok yang layak diusung sebagai Cagub Jakarta. Bahkan, PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta. "Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya," Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan. Menurut Utut, sosok Anies memiliki modal yakni popularitas dan elektabilitas untuk bisa memenangi perebutan kursi Gubernur.
Hari ini, Rabu(3/9), tak seperti biasanya. Ada beberapa titik yang kosong. Padahal sehari-harinya, kantong parkir itu dipadati kendaraan. Bahkan tak jarang membuat petugas yang mengatur kewalahan.
Ternyata, perubahan kondisi itu karena rencana Pemprov DKI Jakarta akan menutup fasilitas tersebut. Ditambahkan lagi dengan informasi spanduk bertuliskan "Fasilitas Parkir Ini Dalam Waktu Dekat Akan Ditutup" di gerbang masuk. Pelanggan semakin yakin bahwa tempat akan ditutup dalam waktu dekat.
"Ada beberapa orang yang saya sudah kenal karena mereka sering di sini kalau parkir. Mereka kebanyakan bilang mau coba cari tempat lain, mungkin banyak yang kayak gitu makanya sekarang agak sepi," ungkap seorang petugas saat ditemui merdeka.com, Rabu(4/9).
Tak hanya pengendara kendaraan pribadi, tempat ini juga menjadi lokasi parkir bus dari swasta dan pemerintah. Usai mengantar para PNS setiap pagi, bus jemputan menunggu di park and ride. Sembari sopir beristirahat dan membersihkan bus.
Kosasih, sopir bus Kementerian Perhubungan mengerti dengan kebijakan itu. Dia menganggap sebagai risiko. Namun dia berharap ada penggantinya.
"Sebetulnya sudah risiko, karena kita di sini sebelumnya sudah dikasih tahu. Mungkin Dinas Perhubungan bisa menyalurkan tempat di mana gitu biar Jakarta bersih, rapi," ucapnya.
Hingga pukul satu siang, masih ada beberapa kendaraan lalu lalang. Pembayaran di tempat ini menggunakan cash dan teratur harus melewati palang otomatis. Tanpa STNK, pengendara tidak dapat parkir di tempat ini.
Tempat ini juga dijaga oleh petugas Dinas Perhubungan dan dirawat kebersihannya oleh PPSU. Ada tanda pembeda untuk menandakan lokasi motor, mobil dan bus. Namun, semuanya ada pada satu tempat luas.
Pengendara membawa helm tidak perlu ragu meninggalkan di motor. Seorang petugas mengatakan, selama beberapa bulan terakhir ketika dirinya mulai bekerja di sini, belum ada yang kehilangan.
"Belum sih selama saya di sini," ucapnya.
Hingga kini Dinas Perhubungan DKI Jakarta belum bisa memastikan kapan penutupan dilakukan. Namun, dipastikan lokasi itu akan diubah menjadi pusat kuliner di bawah kelola Dinas UMKM.
Reporter Magang: Ahdania Kirana
Baca juga:
Mengenal Fasilitas Park and Ride di Jakarta
Tutup Park and Ride Thamrin, Anies Minta Warga Parkir Kendaraan di Rumah
Kemendag Lakukan Pengawasan ke Pelaku Jasa Perparkiran
Lakukan ini, Pengelola Parkir Terancam Pidana 5 Tahun Penjara atau Denda Rp2 Miliar