Nama Prasetio Edi Masuk Bursa Tokoh Layak Maju Pilgub DKI
Selain itu ada nama Kaesang Pangarep dan Ridwan Kamil
Selain itu ada nama Kaesang Pangarep dan Ridwan Kamil
- Ridwan Kamil Ungkap Alasan Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke MK, Singgung Arahan Pimpinan
- Pede Ridwan Kamil Singgung Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta, Tak Gentar Terima Tantangan PDIP
- Mencuat Nama Anies-Kaesang, PAN Tetap Dorong Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
- Bamsoet Ingin Ridwan Kamil Jadi Menteri PUPR, Ini Alasannya
Nama Prasetio Edi Masuk Bursa Tokoh Layak Maju Pilgub DKI
Sejumlah nama layak dipertimbangkan menjadi Calon Gubernur Jakarta 2024-2029. Di Antaranya, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, Ridwan Kamil, dan beberapa nama tokoh lainnya.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, KH Samsul Ma'arif, berpandangan, tokoh-tokoh yang layak menjadi cagub gubernur DKI selanjutnya pada periode 2024-2029 mereka yang mempunyai rekam jejak di pemerintahan.
Sebagai contoh mereka yang sudah berpengalaman di eksekutif dan legislatif ialah Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau RK bahkan eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Ada juga nama anyar yang bisa diperhitungkan dalam pertarungan cagub DKI Jakarta. Terlebih ia sudah malang melintang di legislatif Kebon Sirih, Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi.
Menurut dia, tokoh-tokoh muda perlu juga diberi ruang untuk bisa bertarung di Pilkada DKI seperti Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.
"Pras, RK, Anies dan Kaesang layak dipertimbangkan," kata Samsul Ma'arif dalam keterangannya, Sabtu (9/2).
Menurut dia, nama-nama lokal dari Jakarta tak boleh juga dilupakan karena mereka tahu betul mengenai Kota Jakarta.
"Nama nama lokal pengalaman dan memimpin Jakarta itu. Ya mungkin bisa dipertimbangkan," kata KH Samsul Ma'arif.
Kendati demikian, majunya Prasetio harus mendapatkan persetujuan atau dukungan dari partai, terlebih mereka adalah kader. Sebabnya, ketua umum partai mempunyai andil penting dalam kontestasi politik Pilkada.
"Tetapi yang penting mendapat dukungan dari partai jangan asal tampil, tapi ga ada dukungan juga percuma, konsepnya seperti apa Jakarta," tuturnya.