NasDem Sindir Kerja Pj Gubernur Jakarta Cuma Seremonial, Ini Reaksi Heru Budi
NasDem melihat kegugupan Heru Budi saat menghadapi sejumlah permasalahan Jakarta. Salah satunya terkait polusi.
Heru ditunjuk sebagai Pj Gubernur menggantikan Anies Baswedan yang purnatugas.
NasDem Sindir Kerja Pj Gubernur Jakarta Cuma Seremonial, Ini Reaksi Heru Budi
Partai NasDem mengkritik kinerja Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Tanggal 17 Oktober 2023 nanti, Heru genap setahun memimpin Jakarta.
NasDem sebelumnya menyebut sepanjang satu tahun menjabat Heru lebih banyak menghadiri acara seremonial. Lalu apa reaksi Heru?
- Proyek IKN Dikritik, Bahlil Balas Sentil Anies Hanya Cocok jadi Gubernur Jakarta
- Buntut Kerahkan Pasukan Biru Bersihkan Selokan Perumahan di Bekasi, Kasudin SDA Jakpus Dinonaktifkan
- Polusi Udara Jakarta Memburuk, Ketua DPRD DKI Usul Beri Insentif ke Pekerja Lapangan
- Heru Budi Kaji Usulan Pulau Reklamasi PIK 2 Masuk Wilayah Kepulauan Seribu
Heru menilai kritikan yang dilontarkan DPRD Fraksi NasDem sebagai masukan darinya.
"Kalau ada orang yang mengkritik berarti memperhatikan saya, berarti membantu saya untuk membangun Jakarta," kata Heru saat ditemui di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (15/10).
Heru mengklaim banyak yang sudah dia lakukan selama satu tahun menjabat sebagai penjabat Gubernur DKI Jakarta. Seperti masalah banjir, tata ruang hingga kemacetan.
Terkait kemacetan di Jakarta yang turut disorot, Heru menyebut kondisi itu karena pertumbuhan kendaraan selalu naik. Sehingga tidak cukup penyelesaian kamacetan hanya di tingkat Pemerintah Provinsi saja.
"Kalau macet ya namanya pertumbuhan kendaraan lebih banyak. Ya kalau penyelesaian macet kan tidak bisa pemerintah provinsi DKI Jakarta saja. Pemerintah pusat sudah berbuat, Pemda sudah berbuat ya bersama masyarakat," kata Heru.
Perpanjangan Jabatan Terserah Kemendagri
Soal kelanjutan jabatannya sebagai Pj Gubernur, Heru menyerahkan pada Mendagri. Jika tidak diperpanjang, dia akan kembali bertugas sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres).
"Tergantung dari perintah Mendagri kan. Ya kalau diperpanjang ya silakan, kita jalankan tanggung jawab itu. Ya kalau enggk ya kembali sebagai Kepala Sekretariat Presiden kan," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Jakarta memiliki sejumlah catatan terkait kinerja Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta selama satu tahun belakangan. Heru Budi dinilai gugup memimpin Ibu Kota.
"Fraksi NasDem DKI menilai kinerja Heru hanyalah sebatas seremoni saja dan ternyata beliau terlihat sangat gugup memimpin Jakarta," kata Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andriano kepada Liputan6.com, Jumat (13/10/2023).
Menurut Wibi, kegugupan Heru Budi terlihat dari kebijakan yang diambil mantan wali kota Jakarta Utara itu saat menghadapi sejumlah permasalahan Jakarta. Semisal, kata Wibi saat menanggani polusi udara.
Wibi memandang Heru Budi juga tidak mampu menyelesaikan kemacetan di Jakarta. Justru, dia menyebut kemacetan di Ibu Kota semakin tak terkendali di masa kepemimpinan Heru Budi.
Wibi juga menyoroti nasib warga Kampung Bayam kala Heru Budi menjabat. Heru pun tidak berhasil menjembatani warga eks gusuran Jakarta Internasional Stadium (JIS) itu menghuni Kampung Susun Bayam (KSB).
"Warga Kampung Bayam sampai dengan saat ini hak mereka untuk menempati hunian rusun tidak diberikan, dibiarkan terlantar,"
ucap dia.
Wibi mengklaim, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bahkan mengusir warga yang bertahan di luar rumah susun dengan cara mematikan akses air listrik hingga menutup tempat ibadah.