Pada Jokowi, PD Dharma Jaya tegaskan harga daging tak bisa Rp 80.000
'Kamu mau untung besar ya?', saya bilang 'bukan Pak'," kata Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusuma.
Mahalnya harga daging selama bulan puasa banyak dikeluhkan warga di sejumlah daerah. Di Jakarta sendiri, harga daging berkisar antara Rp 120 ribu - Rp 130 ribu per kilogram.
Kondisi ini mendapat perhatian Presiden Joko Widodo. Jokowi meminta seluruh jajarannya untuk berupaya menekan harga daging hingga ke angka Rp 80 ribu.
Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusuma, mengaku tidak sanggup memenuhi keinginan Jokowi untuk menstabilkan harga daging hingga Rp 80 ribu. Pihaknya juha telah menyampaikan hal tersebut langsung kepada Presiden.
"Saya ditanya Presiden langsung, saya jawab enggak bisa, saya enggak bisa berbohong. 'Kamu mau untung besar ya?', saya bilang 'bukan Pak'," kata Marina saat bertemu Komisi B DPRD DKI di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (14/6).
Menurutnya, harga Rp 80 ribu hanya bisa dijual untuk daging sapi impor. Sedangkan untuk daging sapi segar dengan harga pokok produksi (HPP), BUMD Jakarta itu hanya mampu menekan harga sampai kisaran Rp 95-99 ribu per kilogram.
"Kalau untuk daging masyarakat adalah kebutuhan rendang, semur, opor itu di Rp 95-99 ribu yang fresh, enggak bisa Rp 80 ribu," ujarnya.
Penyebabnya, lanjut Marina, karena harga oval atau jeroan sapi sangat rendah. Di Indonesia, bagian oval dijual dengan harga Rp 7 ribu per kilo. Padahal, jika harga oval bisa ditingkatkan, bisa menekan harga daging sapi.
"Di negara maju, oval atau kepala, kaki, kulit buntut harganya tinggi," jelas Rina.
Selain itu, kendala untuk menekan harga karena batalnya penyertaan modal pemerintah (PMP) kepada Dharma Jaya yang hanya sebesar Rp 50 miliar di APBD 2016. Saat rapat, pihaknya meminta DPRD DKI agar bisa menganggarkan dana untuk perbaikan rumah potong hewan (RPH).
"Kalau negara ini mau bisa mengendalikan (harga daging sapi), tolong bantu RPH diperbaiki, bikin pengolahan oval, oval harus punya nilai," pungkasnya.
Baca juga:
Pemkot Bekasi jual daging sapi murah khusus untuk PNS
Daging Australia tidak laku di Karawang, pedagang banting harga
Daging sapi di Sulsel Rp 100 ribu per kg, jauh dari mimpi Jokowi
Pemerintah jual daging sapi murah di 37 titik Jawa Barat
Bulog Banyumas sediakan daging beku selama Ramadan
Harga daging meroket, Demokrat minta pemerintah Jokowi evaluasi
Jawa Timur klaim stok cukup, tak perlu daging beku
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa Jambal Roti harganya lebih mahal dari daging sapi? Mahalnya harga ikan asin Jambal Roti ini juga terkait proses pengasinannya yang terbilang lama, dan rasanya yang lezat dengan tingginya peminat.
-
Kenapa daging anjing di Bali dijual dengan harga yang mahal? Menurut Dharmadi, untuk daging anjing yang dijual di Bali cukup mahal seperti sate daging anjing yang sebelumnya ditemukan di pedagang di Kabupaten Buleleng, per porsi bisa mencapai Rp50.000."Tapi karena ini dijual terbatas dan dikonsumsi oleh orang terbatas pasti harganya lebih mahal dari pada sate babi dan sate kambing, paling sekitar Rp50.000," jelasnya.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kapan bistik daging sapi Jawa disajikan? Sajikan bistik daging dengan pelengkap seperti kentang goreng, selada, buncis dan wortel rebus. Nikmati selagi hangat.
-
Apa perbedaan utama antara lemak daging sapi dan daging kambing? Serat pada daging sapi halus dan memperlihatkan garis-garis lemak yang mencolok. Lemaknya cenderung berwarna putih kekuningan. Sebaliknya, lemak pada daging kambing lebih berstruktur halus dengan warna putih.