Pak Joko, 34 tahun jadi juru kunci selamatkan Jakarta dari banjir
Dia berpesan pada warga Jakarta bila tak mau kebanjiran, "Jangan buang sampah sembarangan."
Hari ternyata sudah pagi. Sementara pria itu belum juga memejamkan matanya sejak tadi malam hanya untuk sekadar melepas lelah.
Dia berdiri serius di pinggiran Pintu Air Pluit. Sesekali berjalan ke kanan dan kiri dengan wajah serius, apalagi langit saat itu semakin gelap menandakan curah hujan semakin hebat.
Bukan takut kehujanan, rupanya dia sedang mengontrol ketinggian air di waduk. Saat itu ketinggiannya telah mencapai +150 cm. Pria itu adalah Joko, Operator penanggung jawab pompa Waduk Pluit.
Kepada merdeka.com, Joko bercerita awal perjalanan karirnya sebagai penjaga pintu air. Pria berusia 57 tahun itu mengatakan, dirinya telah mengabdi selama 34 tahun sebagai penjaga pintu air. Ia menuturkan, awalnya ia merupakan penyelam yang memunguti sampah secara manual di waduk. Sebab saat itu, belum ada mesin canggih yang mampu menyaring sampah secara mekanis.
"Awalnya penyelam yang ngambil sampah, waktu saringan sampahnya manual, 34 tahun saya kerja di air," katanya sambil tertawa, Jumat (13/2).
Sebagai petugas yang bertanggung jawab terhadap pintu air, Joko mengatakan bila musim hujan tiba dirinya dan rekan-rekan bisa bekerja selama 24 non-stop untuk mengawasi debit air.
"Kerjanya 24 jam nonstop kalo musim hujan," kata Joko.
Padahal, kata Joko, kediamannya di sebelah pintu air Pluit juga harus diperhatikan karena bila curah hujan meningkat rumahnya pun ikut kebanjiran. Tapi itu bukan alasan buatnya untuk meninggalkan pintu air.
Bagi Joko, bicara banjir bukan semata-mata soal kekuatan daya sedot pompa air semata. Sebab meski ada 10 pompa air dari Jepang dengan daya sedot 5000 liter per detik yang terpasang, belum jaminan Jakarta akan terlepas dari banjir. Sebab ada alam yang tidak bisa diatur. Karena itu dia meminta masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.
"Harapannya warga jangan buang sampah sembarangan, kalau sampah kurang, air ngalir lancar pompa juga lancar," tegasnya.
Pantauan merdeka.com di lokasi, sejumlah excavator amphibi tengah diterjunkan ke Waduk Pluit untuk mengeruk lumpur dan mengambil sampah-sampah baik di dasar maupun di permukaan. Parahnya lagi, tampak tumpukan sampah membumbung menutupi mesin-mesin penyaring sampah.
Tak terasa berbincang, tiba-tiba azan Zuhur berkumandang. Joko pun bergegas pulang dan akan langsung ke masjid Salat Jumat. Pria asal Kali Anget Sumenep itu akan pensiun 2016 mendatang.
Baca juga:
Tahun ini, pemerintah siapkan Rp 6 Triliun buat tangani banjir
Pompa Waduk Pluit, jadi 'nyawa Jakarta' agar tak tenggelam
Ini pompa Pluit yang mati dan buat Ahok marah ke PLN
-
Apa yang menginspirasi Batik Pecel? Batik Pecel terinspirasi dari masakan asli Madiun yaitu pecel. Pecel merupakan makanan yang terdiri dari beberapa sayuran dan dipadukan dengan bumbu kacang bercita rasa manis, gurih, dan pedas.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Dimana perajin Batik Kebon Indah Klaten mendapatkan inspirasi motif? “Jadi motifnya ini dilihat dari lingkungan sekitar, ada yang ke sawah lihat burung gitu dijadikan batik,” terang Dalmini yang juga sebagai ketua kelompok usaha batik tulis Kebon Indah, kepada Merdeka.com beberapa waktu lalu.
-
Bagaimana para perajin batik Bayat mendapatkan inspirasi motif batik? Untuk motifnya kami membuat menurut kempuan dan kesukaannya, kadang kami dapat daun di kebun itu terus dipetik dan dibuat batik. Ada juga yang terjun ke sawah lalu lihat burung, kemudian dijadikan batik,” terangnya.
-
Siapa yang menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia? Tokoh yang memiliki semangat tinggi dan menjadi sumber inspirasi bagi wanita Indonesia. Selamat hari Kartini untuk wanita Indonesia!
-
Siapa yang terinspirasi membuat Bir Jawa? Kabarnya saat itu Sri Sultan melihat tentara Belanda yang sering minum bir. Dari situ, ia pun mulai terinspirasi untuk membuat racikan bir sendiri yang nggak mengandung alkohol sama sekali.