Pemprov DKI Ajak Warga di Atas 40 Tahun Tes Komorbid Covid-19
Ajakan itu dilakukan mencermati komorbid yang dapat berperan memperburuk pasien positif Covid-19 khususnya warga lanjut usia apabila penyakit penyerta tidak diantisipasi sejak dini.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mendorong warga yang berusia di atas 40 tahun ke atas untuk melakukan tes kesehatan guna mengantisipasi dampak penyakit penyerta (komorbid) ketika terpapar Covid-19.
"Kami sarankan semua yang Covid-19 perlu di-'screening' TB (Tuberculosis) dan HIV pada usia 40 tahun ke atas," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama di Jakarta, Senin.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Ajakan itu dilakukan mencermati komorbid yang dapat berperan memperburuk pasien positif Covid-19 khususnya warga lanjut usia apabila penyakit penyerta tidak diantisipasi sejak dini.
Ia mencatat proporsi komorbid pada pasien Covid-19 yang meninggal untuk diabetes melitus (DM) sebesar 15 persen, hipertensi (15 persen), gagal ginjal kronis (13 persen dan TBC 11 persen.
Kemudian, penyakit jantung (10 persen), kanker (9 persen), gangguan hati kronis dan stroke masing-masing 5 persen, penyakit paru (PPOK) dan HIV/AIDS masing-masing dua persen.
Dinkes DKI mengungkapkan vaksinasi terbukti efektif mencegah kematian Covid-19. Data Pemprov DKI Jakarta mencatat sepanjang tahun 2022, semakin lengkap vaksinasi Covid-19, tingkat perlindungan pencegahan keparahan dan kematian semakin tinggi.
Dinkes DKI mencatat warga yang belum vaksinasi sama sekali meningkatkan risiko dirawat di rumah sakit tiga kali lipat.
Kemudian baru vaksinasi satu dosis melindungi kematian 1,5 kali, vaksinasi dua dosis melindungi kematian dua kali dan vaksinasi tiga dosis melindungi kematian 4,5 kali dari pada yang tidak vaksinasi.
"Nyatanya kematian masih ada, seminggu terakhir di Jakarta masih ada 27 orang meninggal karena Covid-19," ungkapnya seperti dilansir dari Antara.
Berdasarkan Kementerian Kesehatan untuk capaian vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta hingga Senin (19/12) pukul 12.13 WIB, dosis satu mencapai 12,6 juta atau melampaui target 10 juta orang.
Dosis kedua mencapai 10,9 juta, dosis ketiga mencapai 5,29 juta dan dosis keempat mencapai 144.757 orang. Sedangkan untuk warga lansia, total yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga mencapai 437.515 orang dari target 761.279 lansia di Jakarta.
(mdk/fik)